"Lo ngelamunin apa sih?" Lia mencolek pipi Manda yang sedang mengaduk-aduk mi ayamnya.
Manda menghela nafas. "Gue disuruh ganti rugi sama bule gila," ujarnya membuat Lia dan Devi menatapnya bingung.
"Lo ngomong apaan anjir?" Lia menatap Manda heran.
"Gue serius. Melvin yang kata lo perfect itu ternyata aslinya rese," Manda menatap Lia kesal.
Lia menghela nafas. "Bentar, bentar. Gue masih gak paham maksud lo apa? Apa hubungannya bule gila, Melvin, sama ganti rugi?"
"Iya, coba lo cerita ke kita," ucap Devina.
Manda menarik nafas. "Gue dituduh ngerusak motor dia," ucap Manda. Membuat Lia dan Devina terkejut.
"Kok bisa?" Tanya Lia.
Manda mendengus sebal, dia kembali mengingat kejadian kemarin.
'Mampus gue.'
"Ngomong apa?" tanya Dirgam.
Melvin menatap Manda yang terlihat panik.
"Soal motor gue," jawab Melvin membuat Manda semakin takut. Dia takut Dirgam memarahinya jika tau nanti.
"Oh, kenapa? Udah ketemu orang yang rusakin motor lo?"
Pertanyaan Dirgam membuat Manda meremas jaket yang dipakainya.
"Udah... kayaknya, tapi bukan masalah itu. Besok lo bisa ikut gue ke bengkel?"
Manda menatap Melvin. Bukan masalah itu katanya? Lalu apa?
"Bisa, entar gue kabarin lagi. Gue cabut dulu. Nih anak mendadak sakit," Melvin menatap Manda yang menunduk. Dia tersenyum tipis dan mengangguk.
Dirgam langsung menjalankan motornya membuat Manda menghela nafas lega.
Lia menangkup pipi Manda. "Jadi Melvin kenalan Dirgam?!" Tanyanya antusias.
Manda mengangguk.
"Dan lo udah ketemu sama Melvin langsung? Bahkan dua kali?!"
Manda hanya mengangguk saat Lia terlihat antusias tetapi menyeramkan baginya.
"Kasihan ih," Devina memukul lengan Lia.
Lia meringis dan melepas tangannya dari pipi Manda.
"Maaf, beb. Gue terlalu excited. Trus gimana Melvin menurut lo? Ganteng, kan?"
Manda dan Devina menghela nafas mendengar pertanyaan Lia. Dia kan sedang kesal pada Melvin, bukan malah ingin membicarakan tentang Melvin.
Devina memukul lengan Lia. "Lo gimana sih! Manda lagi ada masalah sama Melvin. Kenapa lo malah bahas Melvinnya?"
Lia mengerucutkan bibirnya. "Ya gue kan cuma penasaran," jawabnya.
Manda menghela nafas.