AMBAR di METROPOLITAN

Dayen
Chapter #1

#Prolog

Hembusan napas yang berat terus terhempas seakan rongga dada ku sangat sesak. Mata terasa panas menahan untuk tidak menangis sedari tadi. Dari arah luar pintu terlihat awan hitam berkumpul seakan sedang memberi pengumuman pada makhluk-makhluk kecil di bumi bahwa hujan sebentar lagi akan datang. Membuat hati pun kian terasa sendu. 

Sudah terhitung 15 menit aku duduk di kursi ruang depan dengan perasaan sedih, senang dan arghhh entahlah sulit untuk didefinisikan. Barang-barang yang akan kubawa sudah tersusun rapi di dalam koper, sudah berulang kali memastikannya agar tidak ada yang tertinggal. 

Ku lirik ke arah jam sudah pukul 12.15 wib berarti 15 menit lagi aku akan berangkat. Menempuh pendidikan yang sudah diimpikan dan ku persiapkan selama satu tahun belakangan. Aku akan tinggal dan beradaptasi di kota orang. Jauh dari pelukkan Ibu dan Bapak. Aku benar-benar akan menjalani kehidupan yang mandiri. Pertanyaan besar muncul dalam benakku, apakah aku sudah siap? 

"Aku pasti siap, aku harus berani, aku pasti berani, aku bisa! " kataku pelan namun tegas sambil memegang erat kertas tiket kereta api yang bertuliskan nama Ambar Pelita Dolken. 

Lihat selengkapnya