Ambar membuka buku catatan pemberian Damar yang diisinya dengan tulisan-tulisan pribadi. Malam itu Ambar melanjutkan tulisan yang berisi perasaannya pada Rubi;
Aku Tak Bisa
Aku tak bisa berkata
Saat kita bertatap muka
Maka kutulis kata-kata
Cerita hati yang terluka
Aku tak bisa berhenti
Saat kau juga mengerti
Tentang cerita hati
Maka aku terus menulis
Aku tak dapat penjelasan
Saat kau melelang harapan
Dan aku menawar delapan
Ternyata kau ambil sembilan
Aku tak bisa mengaku
Saat kau kembali menatapku
Kuharap aku hanya satu