"Untuk apa kamu datang ke sini, Ell?!" Suara Raksa menggema di seluruh hutan, burung-burung terbang tak tentu arah setelah mendengar teriakannya.
Ella mundur selangkah, membuat daun-daun kering patah seiring dengan langkah kakinya. Ia tak sanggup menatap mata Raksa yang kini berubah semerah darah. Mata hazel dengan senyum ceria tak lagi dapat Ella temukan karena keserakahannya sendiri.
Ella memalingkan wajahnya, ia harus cepat membalikan keadaan sebelum langit sepenuhnya gelap. Jantungnya berdetak kencang karena keputusan setengah hatinya. Ia terpaksa harus melakukannya lagi agar mereka kembali ke tempat semula.