Bandung, 2013
Apa sih yang membuat kalian ingat dengan kota Bandung? Tempat Wisatanya, kebun teh, atau kenangan manis saat bersamanya? Bandung memang indah dan sangat dirindukan oleh sejuta umat yang memiliki cerita unik didalamnya.
Feronita gadis asal Bandung yang berprofesi sebagai model. Kulitnya yang putih, berhidung mancung dan senyumnya mampu memikat semua lelaki yang melihatnya. Maka tak heran jika ia mempunyai predikat sebagai Mojang Bandung.
"Seru banget syuting kali ini ditemenin sama kamu yang, Terima kasih ya." Ucapnya sambil mengelus pipi lelaki yang sedang menyetir di sebelahnya.
Perasaan Feronita begitu senang, Karena fadhillah (kekasih hatinya) menemaninya pemotretan pada hari itu.
"Iya sayang, aku juga bahagia bisa menemani kamu seharian ini." Jawab fadhillah dengan penuh perasaan.
Pemandangan sore itu begitu menakjubkan ditemani oleh jingganya langit yang begitu indah mampu mengungkapkan isi hati dari keduanya.
Mobil putihnya melaju diantara perkebunan teh yang mengapit jalanan disekelilingnya.
Sepasang kekasih yang telah menjalani hubungan sejak kelas 2 SMA itu sangat menikmati Alunan lagu yang diputarnya untuk memberikan kesan romantis.
Menurutnya Kebahagiaan tidak dapat di ukur oleh Kesuksesan yang telah di raihnya. Namun kebahagiaan sejati datang dari seseorang yang memberi kenyamanan didekatnya.
Jleb
Kebahagiaan yang baru saja menyerang hatinya tiba-tiba berubah dalam sekejap. Kini, sesak mulai di rasakan oleh Feronita setelah ia melihat bendera kuning yang tergantung dipagar rumahnya.
Apa yang terjadi? Mengapa bendera itu bisa tergantung dirumahku? Apakah hari ini aku sedang bermimpi? jangan-jangan aahh..
Pikiran Feronita kini mulai dihantui oleh beberapa pertanyaan yang membuat kepalanya semakin memanas.
"Yang.." Lirih Feronita kepada fadillah. Suaranya begitu pelan sehingga hanya ketupan bibir yang dapat di lihat oleh fadhillah. Ia pun segera mematikan lagu yang diputarnya.
Fadhillah pun merasakan hal yang sama dengan apa yang sedang kekasihnya rasakan. Ia mencoba mengendalikan stir nya agar dapat mengontrol perasaan buruk yang menimpa.
Setelah mobilnya tepat ada di depan gerbang rumahnya. Feronita lantas langsung keluar mobil dan berlari menuju ke dalam rumahnya. Memastikan bahwa semuanya tetap baik-baik saja.
"Babe.." fadhillah berusaha menahan emosi kekasihnya.
Halaman yang begitu luas di rumahnya itu, kini begitu sempit karena terdapat beberapa kursi berjajar dan pajangan Bunga turut berdua cita menjadi pemandangan yang begitu haru disana.
Kedua orang yang memakai seragam hitam menghampiri fadhillah yang baru turun dari mobilnya.
"Paman ini ada apa, apa yang terjadi dengan om bani?" Tanya fadillah begitu penasaran.