AMERTA

Nisya Nur Anisya
Chapter #6

WEDDING

{FLASH BACK}

Aku, Azhim, Anela dan Khione tiba di rumah Gavin, kedatangan kami untuk menghadiri pernikahan kakaknya Gavin. Gavin yang sudah menunggu kami berempat sedari tadi langsung menyambut hangat, aku turun dari motor Azhim, begitupun dengan Anela yang turun dari motor Khione.

“Zhim, gue gak enak dah, malu gue,” ujarku di samping kiri Azhim.

“Lo tenang aja, ada gue,” ujar Azhim lembut dikupingku sambil tersenyum.

“Udah ayo,” lanjutnya dan merangkul pundakku.

Aku dan Azhim yang berjalan dibelakang Gavin kemudian diikuti oleh Anela dan Khione, kami berlima menghampiri para tamu undangan, dan naik ke atas panggung pelaminan untuk bersalaman dan memberikan selamat kepada kakaknya Gavin. Selesai bersalaman dan photo, kami berlima turun dari panggung pelaminan dan jalan menuju pendopo. Aku duduk di samping Anela, tidak lama kemudian Azhim datang dan membawa aqua gelas yang diberikan kepadaku kemudian duduk di samping Biyya.

“Diem aja, biasanya bawel,” ujar Azhim lembut.

“Gak disetiap situasi gue bawel,” timpalku datar.

Azhim tersenyum menatapku, membuatku menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam.

“Lo cantik banget malam ini, pantesan sepanjang jalan tadi cowok-cowok pada ngeliatin lo, sampe pengantinnya aja kalah cantik”.

“Makasih, tapi gue gak mudah begitu aja kemakan sama rayuan gombal lo”.

Azhim hanya tersenyum melihat sikap cuekku.

*****

Kak Andraste menyikut pelan tanganku, sehingga membuyarkan lamunanku. Dia menatapku tajam, aku pun langsung membenarkan posisi duduk dan menatap mata kak Andraste, kemudian mengalihkan pandangan ke arah sekitar.

“Dras, adek lo cakep juga, boleh kali kenalin ama gue,” ujar pria yang kini duduk di depan kak Andraste.

“Adek gue terlalu berharga buat cowok yang kelakuannya kek buaya darat macem lo,” timpal kak Andraste tersenyum tipis.

“Yeee lo gak tahu aje, gue tuh dah tobat”.

“Percaya”.

Aku menatap sinis pria genit yang duduk di depan kak Andraste, benar-benar buaya darat, senyuman tengilnya itu membuat tanganku gatal, rasa ingin menggambar jari di wajahnya semakin besar. Astaga…kesialan apalagi yang bakal aku dapatkan hari ini.

Lihat selengkapnya