Bocah malang itu bernama Antares, diambil dari nama sebuah bintang besar yang paling terang di gugusan bintang Scorpio. Tanpa lebam, kulit Antares seputih susu. Manik matanya besar sewarna badam. Tubuhnya mungil, membuatnya tampak dua tahun lebih muda dari usianya yang ketigabelas saat ini. Antares anak yang pendiam. Bentuk fisik serta sifatnyalah yang menjadikan ia terlihat bagai mangsa empuk di mata siswa-siswa badung di sekolahnya. Menurut mereka, Antares lemah seperti anak perempuan—menjijikkan.
Perlahan, Antares berusaha bangkit mengabaikan kedua tungkainya yang terasa sakit. Bagaimanapun ia tidak bisa melewatkan mata pelajaran yang sebentar lagi dimulai.
“Maafkan aku tidak bisa membantumu, Ares,” ujar sebuah suara. Intonasinya mencerminkan penyesalan.