Among The Stars

Shafa Namira
Chapter #3

03

Lorong-lorong sekolah sudah sepi, pelajaran pasti telah dimulai. Antares mempercepat langkahnya, pun Narendra yang melayang lebih cepat. Setibanya di ruang kelas, benar saja, pelajaran telah dimulai. Antares berjalan tergesa menuju bangkunya di pojok ruangan. Tidak ada yang peduli. Semua fokus pada untaian soal di papan tulis, Bu Guru tenggelam pada entah apa yang dibacanya. Tidak ada yang sekadar menoleh ke arah Antares, bertanya keadaannya, bertanya mengapa tubuhnya dipenuhi lebam. Tidak ada yang peduli. Antares seakan tak kasatmata dalam pandangan mereka.

Meskipun pendiam dan tak jarang menjadi sasaran perundungan teman-temannya, Antares tergolong anak yang pintar. Nilainya selalu di atas rata-rata, namun hal itu juga yang membuat Antares semakin dibenci oleh teman-temannya. Mereka pikir, Antares mendapatkan nilainya dengan mencontek, hanya untuk mencari perhatian para guru.

“Seperti biasa, Ares si jenius,” ujar Narendra ketika melihat Antares telah selesai mengerjakan soalnya.

“Biasa saja, Na.”

“Apanya yang biasa saja? Kamu baru kembali dari toilet lima belas menit yang lalu, ada sepuluh soal di papan tulis, dan sekarang kamu sudah selesai?” Narendra memang sosok yang banyak bicara, berbanding terbalik dengan Antares yang pendiam.

“Matematika itu mudah, tahu,” balas Antares. Narendra memutar matanya. “Dasar jenius. Pasti biar bisa cepat menggambar, ya?”

Lihat selengkapnya