Perfect Relationship

yochi yang
Chapter #2

The Jackals

"Hei! Apa tadi kau yang melempar kaleng itu?" gertak Iyong, yang merupakan korban tendangan kaleng dari Jian.

 

Lelaki itu tampak meringis mengelus-ngelus dahinya yang sedikit lebam."Maaf, aku tidak sengaja." Jian pun menyahut dan mencoba bersikap tenang.

"Tidak sengaja katamu? Lihatlah, dahiku sampai benjol begini. Hei kau harus ganti rugi!"

"Apa? Ganti rugi? Tidak mau! Lagipula aku tidak sengaja melakukannya."

"Jadi maksudmu kau menolak?"

"Tentu saja."

Iyong tampak mendengus kesal. Tapi Jian tak peduli. Dengan wajah tanpa dosa miliknya, ia justru berjalan bermaksud meninggalkan kelompok berandalan tersebut.

"Hei! Kau!"

Jian terpaksa kembali menghentikan langkahnya begitu didengarnya gertakan itu. Kini Teddy, lelaki lainnya terlihat berdiri tepat di depannya. Lelaki berparas tampan itu memandang Jian mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Apa kau adik kandung Yoseph Ardian?" tanyanya kemudian."Ya, kenapa?"

"Wah.. Hei! Apa kalian ingat dengan Yoseph Ardian?" Teddy pun terdengar bertanya pada ketiga temannya.

"Tidak. Siapa memangnya?" Ibong, lelaki berambut blonde yang menyahut.

"Dia itu mantan anggota kelompok Bad Boys dari SMA 22, musuh kita." "Benarkah? Hoo, kebetulan sekali kita bertemu adiknya di sini."

"Bicara apa, sih?'" gumam Jian tak mengerti obrolan mereka.

"Hei, sepertinya gadis ini satu sekolah dengan kita. Seragamnya sama dengan punya kita. Bagaimana kita bisa tidak tahu?"

"Sepertinya ini kesempatan kita untuk membalas dendam atas kekalahan kita dulu."

"Benar, aku setuju."

"Hei! Hei! Apa maksud kalian? Jangan macam-macam!" kata Jian yang mulai menyadari gelagat kurang baik itu.

"Tidak juga.. Kami hanya ingin bermain-main denganmu. Ayo, ikutlah denganku." Teddy mencoba menarik tangan Jian, namun gadis itu meronta dan segera melepaskan diri.

"Kalian jangan macam-macam denganku! Kalau tidak, aku akan menghajar kalian." Jian seketika memasang posisi kuda-kuda. Ketiga lelaki itu tertawa melihatnya, kecuali Sammy yang sejak tadi memang hanya diam di tempatnya.

"Hei! Lihatlah, sepertinya gadis ini bisa kungfu." ucap Iyong sambil tertawa mengejek.

"Aku jadi penasaran ingin mencoba jurusnya itu." sambung Ibong pula.

Lihat selengkapnya