Ana Uhibbuka Fillah season 1 [TELAH TERBIT]

Rena Elysia
Chapter #13

Chapter 12: Semester 4

Akifa terlihat mulai mengabaikan kekesalannya pada Altaf dan mulai fokus menyusun rencana rencananya untuk melewati masa masa sulitnya.. yup! Kawan kawan seruangannya banyak sekali yang mulai mencari cari kekasih... jika putus, ya mereka akan mencarinya lagi :v

Akifa? Tidak.. ntahlah 🙄 dia tidak terlalu berniat mencari pacar... dia hanya kembali fokus belajar, keluarga dan dirinya sendiri.. dia masih trauma dengan kejadian Mike kemarin yang tiba tiba didatangi sang mantan padahal sudah putus...

Namun, Akifa terlihat semakin baik membangun komunikasi dengan Altaf.. dia tak lagi mudah membenci orang setelah Altaf dekat dengannya... banyak dari mereka berharap Altaf cepat menyatakan cintanya pada Akifa dan tentu hal itu di elak mentah mentah dengan Altaf..

" aku dan Akifa hanya teman satu jurusan.. aku tidak mau melakukan dosa... dosa ku sudah banyak.. bagaimana aku mau memberikan Syurga untuk orang tuaku jika aku berzina?" Adalah jawaban Altaf setiap kali dipaksa oleh teman teman sekampusnya untuk menembak Akifa

" hah? Altaf? Dia cuman temanku.. dia yang ngajarin aku banyak hal tentang Islam... dan tidak ada kata pacaran diantara kami!" Adalah jawaban Akifa setiap kali kawan kawan sekampusnya menanyakan perihal hubungan mereka

Akifa terlihat mulai sibuk mengurus bisnis keluarganya dibantu sang paman kecil dan tentu adiknya yang bawel itu.. apa tujuannya? 'Supaya pas PKL alias Magang gak terlalu susah lagi..' jawab Akifa dengan santainya...

" eeh.. gimana Kif? Usahanya lancar?" Tanya Altaf di kantin kampus

" alhamdulillah lancar Taf.." jawab Akifa

" alhamdulillah.. berarti bisa dong kita ke Gramedia lagi?" Tanya Altaf dengan senyum isengnya

" bisa dong.. kapan?" Tanya Akifa balik

" Inshaa Allah besok ya.." jawab Altaf dengan santai

" oh iya Taf.. kamu kok bisa sabar ngeladenin aku pas itu? Aku bolos 20 kelas looh..." tanya Akifa tiba tiba

" sabar itu penting Kif.. sama pentingnya kaya ujian... kalau ujian yang menimpa kamu lebih besar dari sebelumnya dan kamu bisa bersabar, kamu berarti sudah Upgrade diri kamu dan ingat kan? Semakin tinggi pohon, semakin besar juga angin yang menimpa?" Jelas Altaf

" hmm.. benar juga... berarti kamu Upgrade dong? Berarti.. aku masih kaya kemarin kemarin aja dong?" Tanya Akifa agak kebingungan

" alhamdulillah dari pertama liat kamu, menurutku kamu Upgrade juga kok.. awalnya kamu tidak pakai Hijab kan? Sekarang apa? Panjang lagi Hijabnya... sisa pakai Cadar, Ummi pasti terima.." ucap Altaf agak iseng

" terima apa?" Tanya Akifa curiga

" jadi pembantu.." jawab Altaf setelah itu meneguk minumannya

" ish! Altaf mah gitu! Pantesan gak ada cewek yang mau deket sama kamu.. kamu aja ngomong sembarangan..." tukas Akifa kesal

" hmm.. ada kok..." jawab Altaf agak berpikir

" siapa?" Tanya Akifa agak senewen

" kamu.." jawab Altaf dengan senyum miringnya

" yaudah.. kita gak usah temenan ya!" Ucap Akifa mulai kesal

" heh.. memutuskan tali silaturahmi itu gak boleh loh!" Ucap Altaf kembali iseng

" tapi gombalin cewek lebih gak boleh Taf! Cewek tuh telinganya di takdirkan buat di puji dan cowok tuh mulutnya ditakdirkan buat memuji! Untung aku bukan cewek yang gampang terbang ya!" Jelas Akifa panjang kali lebar

JLEBB! Altaf merasa tertampar kali ini.. Akifa benar... Laki laki memang mulutnya diciptakan untuk memuji sedangkan telinga wanita diciptakan untuk dipuji.. jadi, salah sang pria lah yang telah memberi harapan yang tinggi, bukan salah wanita yang terlalu percaya diri..

Altaf terlihat merenung di kamarnya dengan sebuah tasbih di tangannya.. Ummi nya sempat memanggil dirinya berkali kali untuk makan malam dan jawaban dia hanya 'sebentar Ummi..' dan tidak kunjung muncul...

Sang Abi yang paham anaknya memiliki hal yang dipikirkan pun akhirnya mendatangi kamar Altaf.. Altaf agak terkejut melihat sang Abi mendatanginya secara tiba tiba... ada apalagi?

" Assalamualaikum Altaf.." salam sang Abi

" eeh.. Wa'alaikumsalam Abi... ada apa Bi?" Tanya Altaf agak terkejut

Lihat selengkapnya