Anak anak Adam

me_filyas
Chapter #1

Hakikat Ajazil

Abi pernah bilang, manusia adalah sarang dari berbagai dosa. Mereka selalu bangga dengan apa-apa yang telah dicapainya, prestasi, kegemilangan nama didunia, rumah mewah,harta yang berlimpah. Tapi sayangnya, mereka lupa bersyukur. Mereka lupa dengan siapa yang telah memberikan mereka semua. Dengan angkuhnya mereka berjalan dibumi, mengerjakan banyak hal dan melupakan banyak hal pula. Itulah manusia.

Congkak, setiap berbicara seakan mereka adalah pemilik seluruh dunia. Sombong, mereka sering memuji diri mereka sendiri seakan merekalah yang menciptakan langit juga bumi. Padahal, dibalik tawa melegakan mereka, mereka lupa jika ada yang mengawasi mereka. Yang selalu memperhatikan tingkah polah mereka, yang selalu awas disetiap gerak-gerik mereka. Mereka tampak kecil dihadapan-Nya, tidak ada apa-apanya.

Kata Abi, begitulah manusia. Mereka selalu merasa benar, merasa paling, padahal mereka tercipta hanya dari seonggok tanah. Percampuran antara air mani yang hina. Jadi apa yang perlu diagungkan? Apa yang perlu dibanggakan? Tidak ada.

Dulu Abi pernah bercerita tentang pimpinan para Malaikat, dia yang ibadahnya mengalahkan malaikat manapun, ketaqwaan dan ketaatannya kepada Allah SWT melampaui dari apapun. Dialah Ajazil, beribu-ribu tahun dia mendedikasikan hidupnya hanya untuk Allah SWT semata, tidak ada yang lain.

Saking tingginya drajat Ajazil, dia diperintahkan oleh Allah SWT menjadi komandan dan memimpin langsung para malaikat untuk memerangi para jin yang telah lama melakukan kerusakan dibumi. Dia patuh, dia ta’at. Karena seperti itulah Ajazil.

Tapi apa yang terjadi? Sewaktu penciptaan Nabi Adam a.s telah selesai, Allah SWT mengumpulkan para malaikat,dan meminta mereka bersujud kepada Nabi Adam a.s. Para malaikat menurut, beribu-ribu malaikat bersujud, kecuali Ajazil. Dia merasa lebih tinggi dari Adam, dia diciptakan dari api, sementara Adam hanya dari seonggok tanah. Untuk apa dia      bersujud kepada ciptaan yang lebih rendah darinya. Dari situlah pembangkangan pertama yang dilakukan Ajazil.

Allah SWT murka pada Ajazil, maka diusirlah dia dari syurga. Dan janji itupun terucap. Dendam Ajazil kepada Adam. Dia berjanji kepada Allah SWT, bahwa dia akan menggoda Adam beserta anak cucunya nanti, akan dia bawa mereka kejalan yang salah, akan dia buat mereka menderita dineraka bersamanya. Itulah janji Ajazil beribu-ribu tahun yang lalu. Dan sampai saat ini, Ajazil yang berubah namanya menjadi iblis masih saja mengganggu anak Adam. Menyesatkan mereka, menjauhkan mereka dari penciptanya, itulah pekerjaan Ajazil hingga dunia telah berakhir selamanya.

Abi bilang kepadaku, juga kepada kedua kakak lelakiku,”Dunia ini semakin tua, segala peraturan yang maha kuasa telah terlupa, satu pesan Abi. Tetap berada dijalan-Nya walau apapun yang terjadi. Percayalah, dewasa nanti kalian akan dihadapkan kepada dunia yang tidak ramah, yang tidak peduli dengan kebaikan kalian. Nanti kalian akan dihadapkan dengan orang-orang licik, yang akan melakukan apapun demi keuntungan pribadi, mereka yang egois dengan mementingkan diri sendiri. Tapi berjanjilah kepada Abi, kalian akan tetap menjadi diri kalian, anak yang baik, seorang pejuang peradaban.”

Aku masih mengingat kata-kata itu. Baik dulu sewaktu umurku 10 tahun, atau sampai saat ini ketika umurku menginjak 20 tahun. Aku masih ingat nasehat itu. Sangat-sangat ingat. Baik sewaktu semuanya terasa baik-baik saja, sampai saat ini semuanya hancur begitu saja. Aku masih ingat, saat kedua kakakku selalu tersenyum dan menasehtiku tentang apapun, bahkan aku masih ingat sampai saat kedua kakakku tiba-tiba saja meninggalkanku didunia ini satu persatu. Sendirian. Didunia yang kejam.

Lihat selengkapnya