Ketika rasa dendam telah berada di puncak maka emosi dan tindakan menjadi hal terdepan bahkan mengalahkan rasa empati
***
Mendengar Arkan berkata seperti itu, Putra langsung menghubungi teman-temannya yang lain karena sepertinya Arkan tidak ingin membuang waktu lagi untuk membiarkan Demian berkeliaran dengan begitu bahagia. Dengan segera ia langsung mengajak teman-teman menuju rumahnya membicarakan tentang rencana yang akan segera mereka lakukan segera.
Satu persatu mereka datang ke rumah Putra dan sekarang berkumpul di kamar Putra yang kedap suara.
"Apa lo yakin Arkan akan membalas dendam kepada Demian sekarang juga," kata Rendra.
"Gue yakin Rendra. Karena gue gak mau melihat Demian bahagia lebih lama lagi," ucap Arkan.
"Ya sudah kalo gitu, kita susun rencana. Tapi sebelum itu Okta dan Bimo, kalian jadi pengintai."
Bimo dan Okta langsung menyetujui apa yang dikatakan oleh Rendra, mereka langsung pergi meninggalkan kamar Putra untuk mencari keberadaan Demian dengan bermodalkan Rommy—Rekan nya.
Sementara itu yang lainnya mulai menyusun rencana setelah Okta dan Bimo mulai mencari keberadaan Demian, sepertinya mereka akan melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Demian kepada Arkan dahulu.
***
Bimo dan Okta mulai mencari keberadaan Demian dari petunjuk Rommy. Menurut Bimo menggunakan media sosial nya ia berhasilnya melacak Rommy, dan setelah menemukan radar dimana Rommy berada. Mereka berdua langsung tancap gas menuju tempat itu.
Dengan bermodalkan radar yang dipancarkan Bimo mereka langsung menuju kesana, dan benar saja ternyata Demian ada bersama Rommy dan yang lainnya. Di sebuah cafe yang telah di ahli fungsi kan menjadi sebuah diskotik.
"Fuego 1 ganti, disini dari Fuego 5," ucap Bimo menggunakan walkie talkie.
"Iya Fuego 5, Fuego 1 disini. Gimana situasi disana," balas Rendra.
"Mereka ada di salah satu cafe yang telah menjadi diskotik. Di jalan dekat jembatan layang." Bimo membeberkan letak lokasi Demian dan kawan-kawan.
Rendra mendapatkan informasi itu dan langsung saja mereka akan menuju rencana selanjutnya yang dimana mereka sepertinya akan melakukan eksekusi.
"Fuego 5 awasi mereka. Kami akan segera kesana."
Rendra mematikan walkie talkie itu secara sepihak dan langsung saja mereka semua bergerak menuju lokasi yang di berikan Bimo, dengan menggunakan mobil yang sekali pakai agar tidak menimbulkan curigai. Arkan tidak menyangka bahwa hari eksekusi akan segera tiba, sepertinya di antara dirinya yang sudah melakukan tugasnya mungkin juga merasakan hal yang seperti dirinya.
Karena diantara mereka semua, Arkan hanya mengetahui masa lalu dari Okta, Mahen dan Bimo. Yang dimana mereka membeberkan masa lalu mereka pada saat hari dimana semuanya akan melakukan eksekusi.