Anak-anak Tanpa Cinta

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #7

Bab 6 | The Curious

Penasaran membuat hati ini bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi.

***

"Pemirsa... Lagi dan lagi entah kesekian kalinya telah terjadi pembunuhan di salah satu tempat cafe di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, Korban adalah Demian Aditya Sukma anggota geng motor Xtc. Yaitu salah satu geng motor paling terkenal di Tasikmalaya dan ini adalah kasus pembunuhan di awal tahun 2023, sepertinya pelakunya adalah 7LE yang merupakan Seven LivEvil atau 7 Iblis Hidup, polisi masih berusaha menangkap anggota yang telah meresahkan masyarakat ini. Karena dari petunjuk sama sekali tidak meninggalkan jejak apapun namun para polisi yakin bahwa pelakunya adalah komplotan yang sama," ujar salah satu pembawa acara berita di televisi.

"Lagi-lagi kita kecolongan!"

Linda tidak menyangka bahwa lagi-lagi ada kasus pembunuhan, dan kali ini langsung menyangkut salah satu Ketua geng motor Xtc yang sangat terkenal di Tasikmalaya. Kebetulan Demian di temukan dalam kondisi mengenaskan dengan mulut di jahit serta luka tembak di jantung, kedua tangan dan kakinya.

"Jojo, lo bisa dapat hasil visum dari otopsinya Demian," kata Linda.

"Bisa kok. Lo mau maunya kapan?" tanya balik Jojo.

"Secepatnya."

Tanpa balasan lagi Jojo pergi meninggalkan Linda

"Sepertinya gue harus ke SMA Harapan Jiwa," tuturnya sendiri.

***

Berita langsung menyebar begitu cepat, karena memang korban sudah langsung di temukan. Mendadak sekolah SMA Harapan Jiwa menjadi duka namun sepertinya duka itu tidak berlangsung lama karena sebagian orang akan merasa senang karena salah satu biang masalah di sekolah ini sudah tidak ada.

Kepala sekolah memberikan waktu duka hanya dalam waktu satu jam. Dan semua orang mulai kembali seperti biasa, menjalankan aktifitas tanpa rasa sedih sedikitpun.

Sementara itu seperti biasa Rendra, Griya dan Putra akan kembali ke sekolah. Setelah seperti biasa mereka kumpul di basecamp ada pemandangan cukup berbeda sekarang juga.

"Guys, kita bertiga ke kelas dulu ya," kata Rendra.

"Tunggu!" teriak Arkan.

Merek bertiga berhenti dan disana Arkan serta yang lainnya menunjukkan bahwa mereka berempat sepertinya siap untuk kembali ke kelas.

"Kami juga ikut," kata Mahen.

"Kan tugas kita tinggal setengah lagi. Jadi sudah saatnya kami ikut sama kalian ke kelas untuk memantau situasi untuk misi selanjutnya," ucap Okta.

Lihat selengkapnya