Ketika pemeran utama selalu baik maka sebaiknya hari ini pemeran utama nya jahat sekali
***
Ternyata mobil mereka berhenti di salah satu rumah yang tidak terbengkalai, entah apa yang di lakukan teman-teman yang lain tanpa sepengetahuan dirinya. Setelah itu mereka berhenti, satu persatu mereka turun dan memasuki rumah terbengkalai itu.
"Eh sudah bersih juga ya," kaget Mahen.
"Iya dong siapa yang bersihkan," sombong Arkan.
"Iya-iya elo Arkan,"
"Ya udah masuk, dan langsung tutup pintu," kata Rendra.
Mereka langsung menuruti apa yang di katakan oleh Rendra. Lalu setelah itu mereka berkumpul di salah satu sofa yang telah di sediakan secara melingkar yang sudah ada 7 sofa. Setelah itu Arkan yang telah membeli makanan banyak langsung mengeluarkan semuanya di dalam kulkas.
"Ada apa ini?" tanya Griya lagi-lagi bingung.
"Gue tahu lo bingung, dan sekarang gue akan jelaskan semuanya." Rendra bersiap menjawab semua pertanyaan yang ada dalam pikiran.
"Jadi pada saat lo di rawat di UKS, gue sama yang lainnya mendengar pembicaraan Bu Linda dan guru-guru yang lain. Ternyata mereka membicarakan 3 juara umum, bukan hanya itu mereka menemukan basecamp kita. Jadi gue memerintahkan Putra dan Arkan membereskan semuanya peralatan kita ke tempat aman hingga akhirnya Arkan dan Putra menemukan tempat ini lalu langsung di bersihkan sama Arkan
"Lanjut lagi ke 3 juara umum. Mereka ternyata akan segera kembali, dan katanya mereka membutuhkan tempat untuk mereka berkumpul. Dan yang menjadi targetnya adalah basecamp kita, maka dari itu kita langsung datang kesini karena guru-guru dan siswa dan siswi yang lain mempersiapkan kedatangan mereka,"
Mendengar penjelasan Rendra, Griya terkejut. Pasalnya ternyata 3 juara umum yang merupakan siswa pertukaran pelajar telah kembali dari Aussie setelah satu tahun mereka belajar di luar negeri.
Kebetulan mereka bertujuh sudah tahu tentang 3 juara umum, namun mereka tidak tahu wajahnya satu persatu. Jadi mereka hanya sedikit agak risih dengan kedatangan mereka.
"Trus apa kita harus ikutan?" tanya Okta.
"Kita ikutan jailin mereka aja," usul Mahen.
"Syut! Itu bukan gaya kita." Putra menasehati.
Akhirnya Mahen hanya bisa menutup mulut karena ia salah mengucapkan. Setelah itu mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing tentang keadaan 3 juara umum, seolah mempunyai rasa penasaran tentang mereka bertiga.