Anak-anak Tanpa Cinta

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #15

Bab 14 | The Genius

Kepintaran seseorang adalah sebuah ciri khas yang harus dipertahankan karena semua orang tidak mempunyai pemikiran seperti itu

***

Biasanya di sekolah mereka itu selalu berkumpul di basecamp, akan tetapi karena basecamp itu akan diambil alih oleh anak-anak 3 juara umum jadi otomatis mereka harus mencari tempat lain dan kebetulan untuk kelas 11 D itu semua orang pada saat jadi istirahat itu mendadak sepi jadi para Pengikut Harley Queens memutuskan untuk menjadikan kelas 11 D itu adalah markas kedua mereka.

Rendra dan yang lainnya sekarang menatap Griya dengan tatapan aneh, karena setelah bertemu dengan si kedua MPK—Amelina. Sikap Griya mendadak jadi pendiam, mereka semua bingung dibuatnya sehingga tidak tahu harus cara mencairkan suasana nya seperti apa kalau Griya sudah begini.

"Oh ya guys, gue cari angin dulu kalo gitu."

Rendra memilih pamit duluan, entah apa yang di pikiran Rendra sekarang. Ia juga tidak tahu lagi yang penting sekarang ia adalah mencari udara segar untuk semuanya.

Hingga akhirnya langkah kaki Rendra berhenti di salah satu tempat yang memang sudah melekat banget selama satu tahun terakhir ini.

Yap. Basecamp yang ada di sekolahnya ini telah di ambil alih fungsikan, yang awalnya sebuah tempat terbengkalai kosong layaknya gudang belakang sekolah di salah satu sekolah yang terkenal di kota ini.

Karena penasaran akhirnya Rendra memutuskan untuk mengintip sejenak ke dalam ruangan itu, ternyata mereka orang yang memiliki uang yang banyak. Dengan uang tempat terbengkalai ini bisa menjadi tempat mewah dan merah dalam sebuah sekolah. Sebenarnya bisa di simpulkan bahwa semua ini bisa jadi hasil korupsi pihak sekolah, namun Rendra tidak berpikir demikian.

Ternyata di dalam sini ada beberapa siswa-siswi dari unggulan ada disini, mungkin ruangan ini di jadikan tempat les atau bimbel bagi 3 juara umum. Mungkin rumor kemarin telah terwujud.

Rendra sedikit mengintip dari jendela sana, ternyata mereka mempelajari tentang sebuah kuis Olimpiade tingkat nasional yaitu Matematika, IPA, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

 "He could not finish his study in seven years, ..., he would have been entitled to a scholarship" Rendra membaca soal itu

"Dan jawabannya adalah?" jawabannya sendiri.

"Otherwise."

"Tunggu, siapa yang kasih tahu?" salah satu siswa disana tidak sengaja mendengar apa yang di katakan oleh Rendra.

Seolah memang ia sengaja melakukannya. Akhirnya Rendra masuk tanpa izin.

"Gue yang kasih tahu? Kenapa? Kaget? Gak percaya, gue bisa jawab satu soal ini?"

Rentetan pertanyaan ia lontarkan kepada siswa-siswi disini karena sepertinya Rendra tahu apa yang di pikiran anak-anak lainnya kepada dirinya sendiri. Karena ia tahu di kala semua orang mulai sibuk dengan urusan santai mereka disini, anak-anak pintar akan menggunakan waktu istirahat mereka untuk belajar, belajar dan belajar.

"Gue memiliki IQ yang tinggi di bandingkan kalian, bukan gue bermaksud sombong atau gimana? Tapi otak gue pikir kalian semuanya disini akan meremehkan gue karena gue dari siswa kelas pembuangan?"

"Benerkan?"

Lihat selengkapnya