Anak-anak Tanpa Cinta

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #19

Bab 18 | The Plan

Rencana ini akan kita gunakan nanti hingga semuanya berjalan sesuai rencana maka kita akan segera memberitahunya

***

"Guys, sebelum berangkat gue ada pengumuman dulu." Rendra menghentikan langkah kaki mereka.

"Apa?" Arkan tanya.

"Gue mau Pengikut Harley Queens pindah kelas ke kelas unggulan," kata Rendra.

Mendengarkan perkataan Rendra. Arkan dan yang lainnya terkejut, pasalnya ini terkesan dadakan karena ini memang tidak pernah di persiapan berikutnya.

"Apa ini bagian dari rencana?" Mahen angkat bicara.

Tidak ada komentar dari Rendra kecuali hanya anggukan yang menjadi tanda mereka setuju bahwa memang adalah bagian dari rencana. Jadi bagi Arkan yang lainnya hanya bisa mengikuti dari Rendra, Putra dan Griya.

Percakapan mereka berhenti disana karena mereka memutuskan untuk langsung berangkat untuk menarik perhatian 3 juara umum. Entah apa yang mereka rencanakan sekarang akan tetapi mereka hanya tinggal menunggu perintah eksekusi dari Rendra dan dia orang lainnya.

Hingga akhirnya tidak membutuhkan waktu lama mereka akhirnya sampai di sekolah itu dan betapa terkejutnya mereka kalau mereka sampai di lokasi sekolah. Karena sosok 3 juara telah berada di hadapan mereka, merasakan firasat yang tidak enak Griya mengecek ke arlojinya ternyata beberapa menit lagi pukul 07.00 dan sepertinya gerbang akan segera tertutup.

Sebelum mereka ke kelas Rendra mengajak enam orang lainnya ke hadapan Bu Linda yang sepertinya baru sampai di sekolah.

"Ibu, ada yang mau Rendra tanyakan?" tanya Rendra.

"Iya Rendra ada apa?"

"Kan Ibu wali kelas kami, apakah Ibu bisa bantu kami untuk pindah kelas dari pembuangan ke unggulan,"

Mendengarkan permintaan mereka membuat Linda sedikit berkerut aneh, apa yang di pikiran anak-anak ini hingga memutuskan untuk pindah kelas. Bukannya kelas itu sudah nyama bagi mereka, tapi kenapa sekarang mereka meminta ini?

"Sepertinya enggak bisa Dra, kalo dari awal memang sudah memilih kelas ini maka tidak bisa di ubah lagi. Apalagi ini dari kelas pembuangan ke kelas unggulan, bukan Ibu ngelarang. Cuma, ini akan menimbulkan kontra dari anak-anak unggulan. Apalagi karena citra kalian sebagai anak kelas pembuangan," jelas Linda.

Mereka saling berpikir satu sama lain. Hingga Rendra malah memberikan tangan untuk menyalami Ibu Linda lalu setelah itu tanpa kata-kata lagi mereka langsung meninggalkan tempat itu.

Aneh dengan sikap Rendra membuat mereka bingung dengan pikiran mereka masing-masing, bahkan sampai kelas mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Bimo," panggil Rendra.

"Iya. Ada apa?"

"Lo bisa bantuin gue gak?"

Kata-kata yang sangat aneh bin ajaib "Gue rekan sekaligus sahabat lo, tanpa lo minta gue bantu kok,"

"Cari tahu tentang kompetensi F2OSN di internet,"

Lihat selengkapnya