Anak Desa

Nicanser
Chapter #1

Rumah Tua

Saat kau berpikir dunia tidak memihakmu? alam malah membantumu mencari jalan keluarnya. Saat kau berpikir itu adalah kesempatan untuk hidup lebih baik? Maka orang normal mengatakan kau aneh karena menyukai hal tersebut.

Saat kau berpikir apa masih ada orang yang sama sepertimu? jawabannya adalah ada, namun mereka sedang bersembunyi dan memilih menuruti kemauan semua orang agar bisa disenangi.

Tiba-tiba bola mendarat di kepalaku hingga berakhir pingsan.

***

Terkadang aku melihat orang-orang seperti Rasio Profitabilitas, yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya. Entah lah kenapa jadi sejauh itu, bagiku mereka berdiri pada tiang satu profitabilitas yang dianggap sebagai perkumpulan. Kalau wadahnya ada, sudah tentu mereka terdiri dari berbagai jenis, seperti Margin kotor, margin bersih, ROE, ROA, ROI, EPS, dan ROCE. Seperti halnya Margin Kotor yang menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Anggap saja bagian kotor mereka orang-orang berperilaku buruk yang dipengaruhi oleh arus kas yang ditujukan oleh beberapa orang yang hidup tanpa arah. Mereka berbagai jenis manusia yang hidup di atap yang sama.

Namun ada kalanya, mereka terpilih maju ke barisan ke depan untuk menjadi bagian penting dari suatu misi, anggap saja seleksi itu seperti operasional variabel yang berada di kubu variabel X untuk mempengaruhi suatu objek terpilih bernama Variabel Y. Seleksi tersebut tidak lah mudah, ketua harus memberikan alasan yang tepat dan tidak asal-asalan. Ketua bahkan menggunakan metode Purposive sampling yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk anak buahnya. Setelah semua dikurangi sampel tersebut akan di observasi selama kurun waktu pengerjaan mereka sehingga mendapatkan jumlah yang maksimal untuk diturunkan.

"Kau kenapa?" tanya laki-laki berwajah datang menggunakan baju Jersey berwarna hitam dengan nomor punggung 10, dia menghampiriku di UKS. Dari wajahnya saja seperti kebingungan. Dia duduk di samping ranjang UKS sambil memegang jidatku.

"Tidak panas, tapi kau terlihat seperti sakit."

Mungkin artinya 'tidak waras' karena sedari tadi aku bergumam tidak jelas sambil memandang lurus.

Lihat selengkapnya