Anak Desa

Nicanser
Chapter #34

Pekerjaan baru

Memasuki fase dewasa kau tidak lagi gampang marah pada hal sepele, dan hanya mengabaikan karena akan menambah masalah, Seperti halnya aku yang bekerja jadi kasir Indomaret. Ada saja pelanggan yang marah kalau aku lambat, atau tidak sesuai pesanan, ada juga terdapat barang yang hilang, dan aku juga yang harus menggantinya. Aku harus belajar sabar dari semua itu karena tujuan utamaku adalah bekerja di perusahaan.

Kata Rohan atasannya itu  sangat kasar dan dia bahkan tidak tahan bekerja disana, tapi kataku itu bagus, karena akan membentuk kepribadian sabar ku menjadi 2x lipat.

"Sa, ada lagi yang berhenti. Kau akan tahan bekerja disini?" tanya Ical_teman kerjaku.

Aku yang tadi menyusun barang sambil berhayal beralih pada sumber suaranya yang berada di belakangku.

Dia sedang bersandar pada pendingin daging dengan wajah cemas.

"Yaudah sih, mau gimana lagi?" Jawabku seadanya.

"Mau sampai berapa bulan kau kerja disini, Sa?"

Aku tidak menjawab, aku baru memikirkannya, aku sudah terlalu lama bekerja di tempat ini.

"Sampai lamaranku di terima," ucapku ngasal.

"Emang kau udah mengajukan lamaran? Dan kau sedang melamar dimana?"

Aku mengembuskan napas pelan sambil tersenyum canggung.

"Belum, belum ngelamar baru mau."

Ical menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir.

"Yudah sama-sama kita urus berkas, mau gak?" Aku tertarik mendengarnya, itu jauh lebih baik.

Setelah pertemuan itu aku jadi memikirkannya di rumah. Ical juga mengirimkan ku poster syarat-syarat masuk di perusahaan lewat pesan. Dari berbaring aku membuka lemari untuk menyusun berkasku. Sampai suara Asa membuka pintu membuatku terlonjak kaget.

Lihat selengkapnya