Anak Diujung Pelukan

Temu Sunyi
Chapter #1

Pagi Yang Tak Perlu Dikenang



Pagi itu katanya cerah, tapi bagiku cuma cahaya yang kesepian.

Sinar matahari menyusup dari sela genteng bocor, jatuh ke lantai yang mengelupas seperti kulit tua—mengeluh tapi tak bisa bersuara.

Tak ada hangat di sana. Tak ada sambutan selain dingin yang tinggal di sela napas.

Namaku Rudi. Kelas enam, katanya sebentar lagi lulus.

Tapi aku bahkan tak tahu bagaimana rasanya jadi anak-anak.

Tak pernah tahu bagaimana rasanya menangis untuk mainan yang rusak, karena dari awal pun tak pernah punya.

Pagi-pagiku bukan waktu untuk sarapan, tapi jam untuk berlari.

Bukan menuju sekolah, tapi menjauhi rasa malu.

Aku takut terlambat—bukan pada pelajaran, tapi pada hidup yang tak pernah menungguku tumbuh.

Lihat selengkapnya