Anak Diujung Pelukan

Temu Sunyi
Chapter #2

Hanya Milik Orang Lain



Anak-anak lain belajar dari buku. Aku belajar dari tatapan.

Tatapan orang-orang yang tak berkata, tapi menghakimi.

Dari bisik-bisik yang lebih tajam dari sabit. Dari sorot mata yang mencabik harga diri pelan-pelan.

"Anak siapa itu?"

"Jangan main sama dia."

"Kasihan, pasti anak haram."

Mereka tak tahu, aku hafal suara mereka. Bahkan ketika mereka membisik, aku bisa mendengar.

Bahkan ketika mereka diam, aku bisa merasa.

Aku ingin bilang:

Aku anak dari perempuan paling kuat di dunia.

Tapi siapa yang akan percaya?

Dunia sudah terlanjur membuat stempel, dan menempelkannya di jidatku sejak aku belum bisa bicara.

Aku belajar diam.

Karena protes hanya akan membuat luka jadi lebih dalam.

Lihat selengkapnya