Anak Diujung Pelukan

Temu Sunyi
Chapter #5

Nilai Yang Tak Terlihat

Aku termasuk anak yang cerdas. Bukan aku yang bilang, tapi angka-angka di kertas ujian membisikkan begitu.

Tapi angka, seperti aku, seringkali tak cukup punya suara.

Bahkan ketika aku mendapat rangking tiga, tak ada yang bersorak.

Tak ada tepuk tangan, tak ada senyum bangga dari guru— hanya catatan kering di papan pengumuman yang tak pernah dibaca siapa-siapa.

Mungkin guru memberikannya dengan setengah hati.

Mungkin takut ditanya,"Kenapa anak itu?"

Karena di sekolah, kecerdasan bukan tentang nilai, tapi tentang nama belakang dan siapa yang menjemputmu pakai mobil.

Aku paham.

Aku bukan anak orang penting.

Aku bahkan bukan “anak orang” dalam definisi mereka.

Aku hanya anak dari seorang perempuan yang tak pernah diundang dalam rapat wali murid,

Lihat selengkapnya