Anak Diujung Pelukan

Temu Sunyi
Chapter #7

Siang yang Menyamar Sebagai Neraka


Waktu istirahat.

Saat anak-anak lain berlari mengejar waktu bermain, aku duduk di kursi paling belakang, memejamkan mata sejenak.

Bukan tidur, hanya mencoba bermimpi tanpa tidur.

Sekadar melarikan diri dari realita yang selalu terlalu keras untuk bocah seusiaku.

Tiba-tiba suara gaduh memecah sunyi.

“Selamat ulang tahun, Rudi!”

Lalu—BYUR!

Telur-telur busuk meledak di kepalaku, menyusul tepung murahan yang menyelimuti tubuhku seperti salju dari neraka.

Guyuran air menyempurnakan semua:

pakaian, buku, tas, bahkan sisa-sisa harga diriku.

Aku hanya diam.

Karena aku tahu, hari ini bukan ulang tahunku.

Aku sangat hafal tanggal lahirku—hari di mana ibuku hampir mati melahirkanku di lantai rumah kontrakan, tanpa bantuan siapa pun.

Lihat selengkapnya