Setelah sholat subuh aku sudah bersiap menunggu guru olahraga, yang bernama pak Syamsul. Seluruh kue yang akan aku titipkan ke warung-warung juga sudah siap. Ada bunyi klakson motor yang berhenti di depan rumah. Ya pak Syamsul sudah siap mengantarku keliling ke warung-warung, untuk menitipkan kue buatan ibu. Karena naik motor waktu tempuh hanya sekitar 40 menit saja. Kalau pakai sepeda ontelku sekitar 2 jam. Pak Syamsul mengantarku kembali ke rumah dan langsung pulang kerumahnya. Dan saya sudah siap berangkat ke sekolah naik sepeda ontel kesayanganku, menjelang depan pintu sekolah sebuah mobil menyerempetku. Aku terjatuh meskipun hanya luka lecet di tangan dan pelipisku, pertolongan segera diberika para guru-guru.
’’Itu tadi mobilnya Rico, saya lihat waktu Rico membukan kaca jendela mobilnya,’’ kata temanku.
’’Betul Pak saya siap jadi saksinya, tadi itu Rico sama mamanya,’’ kata Dyah.
’’Ayo semua masuk angkot, kita sekarang berangkat,’’ kata kepala sekolah.
Ada 4 angkot yang dicarter, untuk membawa teman-temanku menjadi supporter di acara nanti. Beberapa guru naik motor ikut menjadi supporter, untuk itu aku harus tampil sebaik mungkin. Dan ketika tiba di gedung aula dinas pendidikan, kursi penonton sudah agak penuh. Peserta duduk di kursi yang ditata melingkar seperti hurus O, yang di dalamnya suda ada dua juri penanya yang berprofesi sebagai dosen di perguruan tinggi Surabaya.
’’Selamat pagi anak-anak dan dewan guru yang datang pada acara cerdas cermat hari ini,’’ kata seorang panitia.
Tepuk tanganpun langsung bergema di aula pagi ini. Tidak hanya guru dan murrid-murid yang datang. Tapi ada pengamat dari beberapa perguruan tinggi, dan awak media.
’’Untuk lomba hari ini beda dengan lomba yang kemarin, karena hari ini seluruh peserta akan menjawab langsung pertanyaan dengan cara menekan bel terlebih dulu,’’ kata seorang panitia lagi.
Kemudian masing-masing peserta menekan tombol sekalian memperkenal diri dan asal sekolah. Dan setelah selesai juri mulai menggelontor pertanyaan yang biasa tentang pelajaran di sekolah. Tentunya ini menjadi rebutan peserta karena pertanyaan yang bersifat umum, perolehan nilai hampir berimbang.
Kemudian babak yang terakhir adalah babak penentuan, dengan pertanyaan yang jarang didapat pada mata pelajaran sekolah. Para peserta mulai tegang, demikian dengan aku. Kemudia seorang juri berdiri.
’’Siapa nama Bupati Mojokerto yang sekarang?’’ tanya juri sambil melirik ke semua peserta.
Aku langsung menekan bel,’’ H Fatchoerrahman,’’ jawabku.
’’Betul,’’ kata juri.
’’Siapa nama Gubernur Jawa Timur yang sekarang?’’ tanya juri.
’’Soenandar Prijo Soedarno,’’ jawab peserta sebelah kiriku.
’’Salah’’ kata juri.