Anak Eks Tapol

Iwan Rokhim
Chapter #9

Chapter tanpa judul #9

Aktifitas membuat kue hari ini diliburkan ibu, bukan karena uangnya sudah banyak. Namun, ibu ingin waktu sehari untuk bersantai, biar badan dan otak ibu bisa Fresh. Apalagi sekarang hari Minggu, ibu bisa beristirahat total. Dan salah satu yang dilakukan ibu adalah berjalan mengelilingi jalanan, sambil melihat potensi usaha baru. Di saat mau kembali ke rumah, ibu melihat sebuah rumah kecil di samping kantor bimbel yang ada tulisan disewakan.

Kemudian ibu bertanya kepada pemilik rumah, yang kebetulan lagi membersihkan halaman rumah itu. Tidak hanya sekedar kenalan, tapi akhirnya merambah soal harga sewa.

’’Biar nanti saya ajak bicara anak saya, karena yang punya uang itu dia,’’ kata ibu.                                             

’’Iya bu barangkali nanti jadi bisa menghubungi di nomor telepon yang tertera ditulisan ini,’’ katanya orang itu.

Kemudian ibu masuk ke rumah menemuiku, lalu berbicara masalah pengembangan usaha kue.

’’Kalau yang kerja membuat kue hanya ibu saja sebaiknya jangan, pasti nanti akan sia-sia,’’ kataku.

’’Terus bagaimana Adil?’’ tanya ibu.

’’Ambisi itu boleh, tapi harus mempertimbangkan beberapa faktor. Contohnya SDM atau pekerja yang membantu ibu bisa apa tidak?’’ jawabku.

’’Kan mereka bisa diajari,’’ jawab ibu.

’’Penjualan atau distribusi ke mana saja, ini yang harus diperhatikan! Jangan sampai hanya bisa produksi tapi kewalahan dalam menjual,’’ kataku.

’’Terus solusinya bagaimana?’’tanya ibu.

’’Kembangkan usaha ibu ini sampai maksimal, mumpung ada yang siap membeli dan menampungnya,’’ jawabku.

’’Kamu benar Adil, ibu fokus dulu memproduksi sebanyak mungkin. Dan kalau sudah banyak ibu akan mencoba memasarkan di tempat lain, tentunya dengan tenaga tambahan lagi,’’ jawab ibu.

Setelah sholat isya’ kami bertiga bercengkrama, sekedar guyon untuk melepas kepenatan.

’’Dil aku punya dulur lulusan SMA, sekarang pingin kerja apa saja dia mau. Misalkan dia nunggui lapak dan aku keliling bagaimana?’’ tanya Agus.

’’Mendingan dulurmu itu membantu Ibu bikin kue, nanti juga diberi honor sama Ibu?’’ kataku.

’’Bener kamu Adil, supaya ibu bisa memproduksi kue yang banyak,’’ jawab ibu.

’’Tapi rumahnya Jombang, tidurnya di mana nanti soalnya tidak punya motor?’’ tanya Agus.

’’Sama ibu saja, kalau begitu segera hubungi dulurmu itu,’’ jawab ibu.

Lihat selengkapnya