Anak Gubernur yang Membelot

Lestiyani
Chapter #4

Bab 4 — Email dari M

Dua hari berlalu sejak flashdisk itu padam.


Tak ada pesan lanjutan. Tak ada suara. Tidak ada kode. Seolah semua itu hanya ujian—dan Farzin telah melampauinya. Tapi bagian terdalam dari dirinya tahu, sejak ia menekan “YA”, hidup lamanya sudah tidak utuh lagi.


Ia masih kuliah seperti biasa. Duduk di kelas, mencatat, tersenyum kecil pada Lyra saat berpapasan di lorong. Tapi ada sesuatu di balik sorot matanya yang berubah. Ia tidak lagi sepenuhnya hadir. Sebagian pikirannya terus mengulang pertanyaan yang tidak bisa ia jawab: Siapa mereka? Kenapa aku? Apa yang akan mereka minta dariku?


**


Malam itu, hujan turun lembut membasahi kota. Farzin duduk di meja belajar kecil di apartemennya, menatap layar laptop. Ia membuka email hanya karena kebiasaan. Tapi satu pesan langsung menarik perhatiannya.


Pengirim: [tidak diketahui]

Subjek: (kosong)


Isi email hanya satu kalimat:


> “Kami tidak mengajakmu memberontak. Hanya membuka jalan untukmu melihat kebenaran.”


–M




Farzin menelan ludah. Tak ada tautan. Tak ada lampiran. Tapi kehadiran huruf M saja cukup untuk membuatnya tahu: permainan sudah dimulai.


**


Esok paginya, ia kembali bertemu Lyra di kafetaria kampus. Mereka duduk di dekat jendela yang menghadap taman, kopi mengepul dari gelas kertas mereka. Lyra membuka laptopnya, sedang mengedit artikel mingguan untuk media kampus.


“Aku sedang menulis tentang penghilangan paksa di beberapa negara Timur Tengah,” katanya tanpa menoleh.


Lihat selengkapnya