Setelah meyakinkan diri, aku mendatangi pondok pak Sofyan, walau mungkin bukan berpamitan, aku ingin mengungkapkan keinginanku yang kuat untuk pulang.
Aku juga tidak tahu, akan kembali atau tidak, rasanya si tidak, tapi belum pasti juga, aku benar-benar bimbang.
Kebetulan pak Sofyan sedang duduk diteras pondoknya, bergegas ku menghampirinya.
"Assalamu'alaikum Pak Sofyan," sapaku.
"Waalaikum salam, eh ... Ham, sini duduk!" lelaki setengah baya ini menyambutku.
"Mau kopi?" ia menawariku,
"Terimakasih Pak, tidak perlu, saya hanya ingin berbincang sebentar, itupun jika Bapak tidak keberatan," tolakku halus.
"Ada apa Ham? kamu baik-baik saja kan? apa terjadi sesuatu?" ia menatapiku
"Saya baik-baik saja Pak, hanya saja ... saya benar-benar ingin pulang," terangku.
"Oh ya? kapan?" tanyanya
"Mungkin besok Pak," jawabku
"Kau sudah mengajukan cuti?" tanyanya antusias.