Novel Ini Terinspirasi dari Salah satu kisah nyata dimana Nama nama nya di dalam Novel ini bukanlah Nama Asli melainkan nama Palsu Karena Novel Ini di adaptasi dari beberapa kumpulan kisah nyata di salah satu Desa yang terletak di salah satu kota yang ada di Indonesia tepatnya dari sebuah Desa di BENGKULU beberapa tahun yang lalu lebih tepatnya tahun 70 an.
Beberapa Adegan yang di satukan menjadi Sebuah Novel yang mengadung bahasa Daerah di dalamnya.
Bahkan Bahasa di dalam novel inipun menggunakan Bahasa daerah Campuran dari Kota BENGKULU yang manjadi Latar tempat di Novel ini.
Di Bengkulu Terdapat Beberapa Daerah Yaitu Bengkulu Selatan,Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
Di Bengkulu selatan pun juga terbagi lagi menjadi beberapa Daerah seperti Talo,Manna,Padang Guci,Kaur dan Bahasanya pun berbeda beda hanya Manna yang hampir sama seperti padang Guci, Seperti Tidak ada kalau di Daerah "Talo" Tidak ada artinya "Ndo gango" sedangkan "Manna" Tidak ada artinya "Ndik Bedie" Hampir sama seperti Padang Guci Karena "Padang Guci" Tidak Ada artinya "Dide bedie", Sementara "Kaur" Tidak ada itu artinya "deh hade".
Masih banyak Bahasa daerah Lainnya yang terdapat Di Bengkulu, Dalam Novel ini hanya sebagian Saja namun lebih di dominasi menggunakan Bahasa Padang Guci salah satu latar tempat novel ini.