16 tahun telah berlalu sejak malam pahit saat Mika meninggalkan masa lalunya. Sekarang, dia adalah seorang wanita berusia 34 tahun, telah menjadi jurnalis terkenal di Jakarta. Hidupnya telah berubah drastis. Dia menikah dengan Daniel, seorang insinyur kaya dari perusahaan ternama. Bersama, mereka membentuk keluarga bahagia, dan mereka memiliki seorang anak bersama, Hasbi, yang kini berusia 5 tahun.
Pagi itu, seperti biasanya, Mika bangun lebih awal dari keluarganya. Dia melangkah ke dapur dan mulai memasak sarapan nasi goreng, hidangan kesukaan keluarganya. Bau harum bawang dan bumbu-bumbu menyambutnya saat dia sibuk di dapur.
Sementara itu, Daniel sudah berada di kamar mandi, mempersiapkan Hasbi untuk memulai hari. Hasbi adalah anak yang penuh dengan energi dan rasa ingin tahu. Sejak kecil, dia telah tertarik pada astronomi, dan setiap malam, dia dan Daniel akan mengamati langit bersama-sama. Hari ini tidak terkecuali. Hasbi berbicara tanpa henti tentang bintang, planet, dan asteroid, sementara Daniel mencoba menjelaskan semuanya dengan sabar.
Di dalam kamar mandi yang penuh dengan semangat dan kegembiraan, Hasbi berdiri di atas bangku kayu sambil menatap cermin. Matanya berbinar-binar ketika dia melihat siklus bulan pada kalender dinding. "Ayah, kapan kita bisa melihat bulan lagi? Aku ingin mengamati fase purnama."
Daniel tersenyum kepada anaknya yang penuh semangat. "Tentu, Hasbi, kita akan melihat bulan malam ini jika cuacanya bersahabat. Jangan lupa, kita juga memiliki teleskop yang siap kita gunakan. Kita bisa melihat lebih banyak detail di bulan."
Hasbi dengan antusias melompat-lompat. "Iya, ayah! Dan kita harus mengejar setiap meteor yang kita lihat!"
Daniel mengangguk setuju. "Tentu saja, Hasbi. Semuanya akan lebih seru jika kita melihat meteor dan berbicara tentang galaksi yang jauh di luar angkasa."
Mereka berdua bergegas menyelesaikan rutinitas pagi mereka, dengan Hasbi yang berbicara tanpa henti tentang bintang dan astronomi. Daniel adalah ayah yang sabar, selalu menjelaskan dengan penuh kasih sayang dan membiarkan putranya bertanya sebanyak mungkin.
Saat mereka turun ke ruang makan, Mika telah menyiapkan sarapan nasi goreng. Daniel dan Hasbi duduk bersama-sama di meja makan, dan pembicaraan mereka tetap berputar di sekitar astronomi, bintang, dan alam semesta yang begitu misterius.
Ketika Mika selesai memasak, dia menyusun nasi goreng di piring-piring kecil untuk keluarganya. Setelah itu, dia berjalan ke kamar mandi untuk melihat suasana pagi mereka yang riang.
Hasbi dan Daniel terlihat penuh semangat, sambil berbicara tentang rencana mereka untuk pergi ke bosscha minggu depan. Mika merasa bahagia melihat kedekatan suaminya dan anaknya. Keluarga ini adalah segalanya baginya, dan dia merasa beruntung telah menemukan kedamaian setelah perjuangannya yang sulit di masa lalu.