Anantara Rasa

JAI
Chapter #26

25. Menguntit



Jam sekolah berakhir dengan denting bel yang menggema pada toa. Ucapan syukur dari para murid yang lelah terdengar samar-samar dari penjuru kelas. Bergegas mereka memberesi barang-barang yang masih ada di atas meja, termasuk Freya. Namun, ia tak kunjung keluar karena harus melakukan tugas piket hari ini. Sapu pun ia genggam dan mulai membersihkan lantai yang berdebu. Tak semua murid piket yang ingin bekerja, tak sampai setengah orang yang masih konsisten dengan tanggung jawab.


“Gue pulang dulu, ya ...,” ucap salah satu teman piketnya hari ini. “Semuanya udah beres. Sebaiknya lo cepet pulang sebelum gerbang ditutup.”

Freya mengangguk. Ia letakkan alat-alat bersih kembali ke tempatnya. “Iya, hati-hati juga di jalan.”

Lambaian tangan menjadi pemisah percakapan singkat Freya di kelas. Ia bergegas menyandang tas untuk pulang. Namun, perhatiannya tertuju ke ujung pintu tepat di langkah pertama. Ada seseorang yang menunggu dirinya dengan terdiam berdiri tanpa bergerak. Freya lihat ke luar jendela, sekolah tampak kosong karena warga sekolah sudah pulang. Freya rasa, dirinya termasuk jajaran paling terakhir yang pulang hari ini.

Perasaan cemas mendekap di hati Freya yang takut. Rumor cerita seram pun kembali menggema di pikirannya. Namun, ia beranikan diri untuk melangkah keluar dan membuka pintu. Degup jantung Freya akhirnya padam, Arion telah menunggunya seperti hantu berdiri. Tampangnya dingin dan kaku itu telah membuatnya berpikir yang tidak-tidak. Tanpa senyum sedikit pun, Arion menatap lurus dirinya yang baru saja keluar kelas.

“Arion, lo bisa nggak berdiri kaya psikopat yang lagi nunggu korban?!” ucap Freya. Ia masih mengelus dadanya.

Tangannya menjulur kepada Freya. Dari sela jemarinya tersebut tergantung gantungan kunci bermotif pohon sakura. Mata Freya melebar tatkala menatap benda itu ada pada Arion.

“Ini punya lo?” Ia diam sejenak menunggu respon dari Freya. “Gue dapat ini di lantai kamar toko bunga Ibu.”

Segera mungkin Freya melihat tasnya. Ternyata, benda itu tak lagi bergantung di tempat asalnya berada. Tangan Freya meraih gantungan kunci tersebut dari Arion.

Lihat selengkapnya