Anantara Rasa

JAI
Chapter #39

38. Masih Berharap?



Kalimat itu menyadarkan Freya bagaimana hati memandang seseorang. Ya terkadang benar, setiap hati menyimpan sebuah nama. Nama itu yang akan selalu teringat tanpa pernah memikirkan orang lain. Setiap detik akan selalu terngiang, tidak memberikan kesempatan bagi orang lain menyesap ke dalam hati. Hanya untuk dirinya seorang, siang dan malam terbayang. Maka dari itu, tidak mungkin hubunganya dengan Arion akan jauh melibatkan perasaan.

“Lo benar ... kita udah orang yang disukai masing-masing.” Freya menatap ke bawah untuk memahami perkataan Arion. Kesimpulan sudah ditarik, sore ini bukanlah kencan seperti yang ia duga. Arion hanya ingin membawa seorang teman ke taman untuk bertemu dengan temannya yang lain. “Ngomong-ngomong ... lo kenapa menolak buat ngiringin Karin main gitar? Kata Raka, lo cukup bagus main gitar.”

“Hahah ... gue gugup kalau didekat dia. Tangan gue bergetar kalau bermain gitar di samping Karin nantinya. Selain itu, gue merhatiin Karin enggak terlalu terbuka dengan orang baru. Ia orang yang sinis.”

“Dia memang sinis, tetapi sebenarnya dia baik. Karin adalah orang kedua yang paling peduli dengan club, setelah Raka.” Freya tersenyum kepada Arion. “Tapi, cobalah ubah pandangan lo itu. Tujuan lo bermain gitar bukan untuk Karin, tetapi untuk club karena lo punya kapasitas. Gue yakin kalian bakalan menang.”

“Kayanya gue enggak bisa, deh.” Wajah Arion tampak ragu.

“Ayolah ... gue pasti senang kalau lo ngelakuin itu bersama Karin. Selain itu, ini bisa bikin kalian jadi dekat, bukan?” pancing Freya.

Lihat selengkapnya