Jika Karin betul-betul menginginkan Arion untuk menemaninya berlomba, satu cara yang pasti ialah mengembalikan Arion kembali ke club Yatta. Mengenai cara membujuk anak itu pun masih teka-teki bagi Raka. Ia tidak tahu cara membujuk batu untuk bergerak, atau mengajak es untuk mencair di suhu udara dingin. Jika tidak ada alasan untuk menyemburui, maka Raka bersiap untuk mengajaknya bergabung. Paling tidak, ia harus menemui pria itu secepat mungkin untuk berbicara.
Ia sayang kepada Karin. Namun, rasa sayangnya tersebut membuatnya menutup logikanya. Ia tidak memungkiri jika masalah kemarin tidak bercampur dengan masalah pribadi, terutam ketika Arion telah membentang bendera perebutan. Berkali-kali Raka ditanyai oleh Arion, tetapi ia tidak bisa menjawab hal yang sebenarnya. Satu alasan ia tidak bisa menyebutkan hal itu ialah karena bisa merambah pengaruh ke dalam club. Seharusnya, tidak etik jika membawa hubungan pribadi dalam organisasi.
“Kapan harusnya kita nge-publish hubungan kita? Kita udah pacaran hampir setahun dan sama sekali sembunyi dari orang banyak.”
Karin berdiri di depan gerbang rumah. Sementara itu, Raka bersiap-siap untuk pergi pulang.
“Lo ingin kita enggak backstreet lagi?’ tanya Karin.
“Ada satu sisi gue pengen banget orang lain tahu kalau kita pacaran, biar kita enggak sembunyi kaya gini lagi. Tapi, lo tahu sendiri ... terkadang gue terlalu idealis.”