Anantara Rasa

JAI
Chapter #73

72. Kita Putus



“Mohon kembalilah ke club kita lagi,” mohon Raka sembari berlutut tepat di hadapan Arion waktu itu.

Bayangkan saja, orang yang paling disegani satu angkatan berlutut seperti orang bodoh di hadapan dirinya. Arion tidak merasa kasihan sedikit pun, baginya Raka pantas melakukan itu untuknya. Sudah lama ia menunggu momen di mana melihat Raka yang memelas ampun padanya, sebanding dengan apa yang pernah dilakukan oleh Raka di masa lalu. Bahkan, semua ini belumlah cukup untuk melampiaskan rasa sesalnya kepada Raka. Ia ingin lebih dari itu karena sepanjang hari semenjak itu Arion hanya merengkuh sakit dan patah hati.

Terkadang orang perlu mengakui kekalahan, terutama di saat-saat yang mendesak. Arion telah lama melakukan itu, di mana ia tidak lagi membahas kisahnya bersama Karin kepada orang lain, hanya memendam sendirian bagaimana cinta itu diambil paksa. Tidak ubah layaknya apel merah ranum yang digenggam oleh anak kecil, lalu dikelabuhi begitu mudah untuk diambil alih. Sebegitu mudahnya hati dihempaskan oleh Karin, beralih rasa kepada orang yang selama ini tidak pernah Arion duga.

Raka penyebab pertama itu, Arion tidak pernah memaklumi bagaimana sikap orang yang pernah ia anggap sebagai teman, lalu bermain api tepat di belakangnya. Tidak ada moril baginya ketika seseoranga tahu jika wanitanya memiliki penjaga, lalu dibawa melalang buana di senja hari dengan penuh kasih dan tipu-tipu. Ia yang tidak pernah merintih air mata tangis di ujung malam, pada saat itu Arion terpaksa melakukannya. Bodohnya, untuk orang yang jelas-jelas menyakiti hati sebegitu gamblang. Ia tidak pernah lepas oleh rasa itu, hingga saat ini.

“Lepaskan Karin, gue bakalan kembali ke club.” Arion meraih kerah Raka dengan paksa.

Pria itu tidak melawan sama sekali. Ia sadar bahwasanya Arion telah mengetahui semuanya, bahwa cinta pernah membuat hubungan mereka retak hingga tidak lagi bersapa sama sekali.

“Karin milik gue, lo punya hak apa?”

Lihat selengkapnya