Anantara Rasa

JAI
Chapter #77

Epilog



Momen yang ditunggu akhirnya tiba. Sekolah menggelar acara kemah yang telah menciptakan antusias di kalangan siswa. Semua persiapan telah disediakan, tanpa terkecuali bagi Freya yang sedikit sibuk pagi ini. Sarapan sudah ia lakukan sejak satu jam yang lalu, bahkan sebelum matahari terbit. Hanya saja, ia terlalu memikirkan benda-benda yang berkemungkinan tidak dimasukkan di dalam koper. Ia sibuk mondar-mandir di dalam kamar, memikirkan benda yang akan ia bawa. Bahkan, dua ikan maskoki pemberian Arion barangkali bingung oleh perilaku Freya pagi ini.

Mama berkali-kali memanggil Freya untuk segera keluar kamar karena Adit dan ibunya telah menunggu lama di bawah. Teh yang disiapkan oleh Mama untuk mereka bahkan sudah tinggal serbuk ampas. Sementara itu, Freya tidak kunjung menampakkan batang hidung karena selalu merasa belum siap. Adit yang sudah menunggu lama akhirnya naik ke atas, memerika keadaan anak itu. Terlihatlah Freya yang sibuk melihat kembali isi kopernya dengan wajah menyerngit kebingungan.

“Eh, elo mau pergi ke mana, sih? Lama banget ....” Adit bertegak pinggan di muka pintu.

Freya menghela napas. “Gue udah siap ... ayo kita pergi.”

“Udah ... jangan khawatir ada yang ketinggalan.” Arion melangkah untuk mengangkat koper Freya. “Arion udah nungguin di dalam bus.”

“Mereka udah mau berangkat?” tanya Freya dengan panik.

“Sebagian dari mereka udah ada yang naik ke bus.”

Bergegas Freya turun dan menghampiri Mama untuk menyalami. Setelah menunggu lama, mereka bisa diantar oleh ibunya Arion menuju ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, bus pariwisata sudah berjejer parkir sepanjang jalan. Wali kelas dan muridnya bergumul menghitung jumlah agar semua lengkap. Sementara yang lain sudah bergegas masuk ke dalam bus. Tidak ingin terlambat, Freya dan Adit bergerak menuju sekumpulan teman kelasnya masing-masing. Dada Freya semakin berdetak kencang karena seluruh anggota kelasnya sudah masuk ke dalam bus yang sudah ditetapkan.

Raka bertegak pinggang di muka pintu bus, menunggu satu orang yang sedari tadi tidak kunjung muncul.

“Freya, lo dari mana? Gue kira lo enggak pergi. Gue tanyain Arion, dia enggak mau jawab.”

Lihat selengkapnya