ANANVIA - Time Travel Love

Vee Axell
Chapter #2

Chapter 02

Gemercik air dari langit menciptakan musik abstrak dan dinginnya udara yang menambahkan efek tenang dalam ruangan kelas. Nanta sudah disibukkan dengan Novelnya yang semakin hari semakin menipis. Dirinya sangat tak sabar dengan kabar bahwa Novel yang ia idamkan akan launching hari ini.

Tanpa terasa, waktu untuk memulai pelajaran akan dimulai. Namun pak Junaidi atau akrab dipanggil dengan pak Juned masih belum terlihat. Setelah para murid menunggu sepuluh menit hampiran, Tegar selaku ketua kelas berinisiatif mencoba ke ruangan guru.

“Astaga! Gue lupa cok, tugas pak juned soal bikin cerpen,” ucap Dion memegang kepalanya depresi.

“Mampus lu, hahaha…,” ejek Galih seraya membuka tas nya mencari buku, “Anjir, buku nya ketinggalan dong!!”

“Asik, punya temen gue, tenang aja cok selepas ini kita akan berjuang melewati hukuman bersama!” ucap Dion berbicara ala-ala film drama.

“Sakau lu!” balas Galih membuat Dion terkekeh.

Melihat ekspresi kedua temannya, Nanta hanya menggeleng pelan. Tentu saja ia selalu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru, dan tak pernah sekalipun ia melewatkannya.

“Semua dimohon tenang, kepala sekolah mau ngasih info!” ucap Tegar setelah memasukki kelas dan duduk dibangkunya.

Kepala sekolah dan seorang gadis pun memasukki kelas mereka saat ini. Sontak semua terkaget setelah apa yang mata mereka tangkap didepan, dan membuat banyak bisikkan yang memenuhi seisi ruangan kelas.

“Ssstt…!!” tegas Tegar menutup mulutnya dengan satu jari.

Kelas yang sebelumnya cukup berisik kini menjadi tenang seketika dan kembali berfokus dengan kepala sekolah.

“Ehem! Baik semuanya, disini bapak ingin memperkenalkan teman baru kalian,” ucap kepala sekolah menyodorkan tangannya pada gadis disebelahnya. “Dia ini berasal dari SMA Sastra Medan lalu berpindah ke sekolah kita, dan sisanya perkenalkan diri kamu.” Lanjut kepala sekolah mempersilahkan waktu untuk gadis tersebut.

Maju selangkah dengan gestur sedikit kaku, gadis itu melambaikan tangan ke arah murid didepannya.

“Halo semua!” sapa gadis itu, dan ia menarik nafas setelahnya, “Nama saya Olivia Citra Natasya.”

“Halo Olivia!!”

“kiw!!”

“Sssstt.. berisik banget sih para cowok!!”

Terdengar godaan para cowok yang tentu saja dicegah oleh para gadis lainnya. sedangkan Nanta, ia hanya menatap datar gadis itu lalu kembali fokus pada Novelnya. Setelah itu Oliv kembali melanjutkan perkenalannya.

“Saya lahir dikota Medan, dan sekolah di SMA Sastra Medan. Tapi karna urusan tertentu, saya harus pindah sekolah disini. Semoga kita semua bisa akrab, terima kasih.” Olivia menarik mundur langkahnya sejajar dengan kepala sekolah.

“Ayo beri tepuk tangan pada Olivia.” Ucap kepala sekolah.

Lihat selengkapnya