Blurb
Friska Akasia mengalami kelumpuhan mendadak di usia 21 tahun. Penyakitnya itu dibarengi dengan mimpi-mimpi aneh yang berkelanjutan. Dalam dunia mimpi, Friska bisa menggerakkan seluruh bagian tubuhnya dengan bebas dan bahkan memiliki kekuatan telekinesis untuk menggerakkan benda-benda melalui pikirannya. Semakin lama menderita karena penyakit yang tak kunjung terobati, Friska semakin beranggapan bahwa hidup di dalam mimpi jauh lebih baik daripada kenyataan. Pada akhirnya wanita itu menentukan pilihan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan kursi rodanya, Friska menyeberang ke tengah jalan saat truk kargo melintas kencang. Friska punya tujuan untuk hidup di dalam dunia mimpi selamanya.