Andai Aku Hidup Sekali Lagi

Mizan Publishing
Chapter #1

Mukadimah

Segala puji bagi Allah yang tidak henti-hentinya meneteskan filosofi hidup yang menyegarkan kepada setiap orang yang berusaha untuk menyingkap makna Al-Quran. Shalawat dan salam kepada junjungan kita, Muhammad Saw., beserta keluarga dan sahabatnya. Merekalah panutan terbaik dalam meniti kehidupan dunia yang penuh cobaan dan tantangan.

Lewat buku ini penulis mencoba mengulas ungkapan-ungkapan penyesalan manusia yang direkam Al-Quran. Pada ayat penyesalan tersebut, terlukis jiwa manusia yang rapuh dan hina. Misalnya, angan-angan penghuni neraka yang lebih memilih menjadi tanah yang diinjak-injak daripada hidup dalam siksa api neraka.

Orang kafir berkata, “Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.” (QS Al-Naba’ [78]: 40)

Terdapat pula kelompok yang memanggil kehancuran, seakanakan kehancuran adalah hal yang akrab dan lumrah bagi mereka

seperti yang artinya “Aduhai, celakalah kami!”

Mereka kehilangan kepercayaan diri dan harapan hidup. Hal ini terlihat dalam penyesalan Ashhâb Al-Syimâl, para penduduk neraka yang menerima kitab amal dengan tangan kiri yang menandakan kesengsaraan hidup mereka di kemudian hari.

Mereka berkata, “Aduhai, celaka kami! Kitab apakah ini, tidak ada yang tertinggal, yang kecil dan yang besar, melainkan ia tercatat semuanya.” (QS Al-Kahf [18]: 49)

Lihat selengkapnya