Dalam setiap denyut jantung ada serpihan rasa yang ingin meluapkan diri. Seperti angin yang berbisik di antara dedaunan, perasaan itu meminta untuk diungkapkan, untuk dinyatakan dengan tulus.
Bayangkan, seolah-olah kamu telah merajut sebuah hadiah yang indah, dengan benang-benang cinta dan perhatian yang kamu pilih dengan hati-hati. Namun, ketika tiba saatnya untuk memberikan hadiah itu, kamu hanya bisa terpaku, membiarkannya tersembunyi di dalam lemari kenangan.
Apa artinya cinta, jika ia hanya menjadi beban yang tersimpan dalam gelap, tanpa pernah menemukan cahaya untuk bersinar?
Bukankah hadiah terindah adalah ketika ia diserahkan dengan tangan yang gemetar namun penuh dengan keberanian dan kasih sayang?