Andai Kisah ini Tiba di Mejamu

Serasa Sarasa
Chapter #10

Mengetuk Hati yang Patah

masih di hari yang sama. 


Aku terjebak di lautan siswa baru, berdiri di tengah aula sambil menatap deretan stan berwarna-warni. Properti yang menghiasi setiap stan menggambarkan identitas klub mereka—balon warna-warni di stan Dance Come True, replika kamera besar di stan Focus, dan bendera alam di stan Amor Bumi. Suasana riuh rendah terdengar di setiap sudut ruangan, setiap stan berusaha menarik perhatian siswa baru.

Pandanganku menyapu aula, menikmati pemandangan orang-orang yang berlalu lalang untuk mendatangi klub-klub itu. Di sudut kanan, ada Mora yang terlihat tertawa dan bertepuk tangan karena sesuatu yang seru di stan Terantang. Sementara, Jalila sedang asyik mengobrol di stan Amor Bumi. Sementara, aku masih berdiri mematung, belum punya pilihan akan ikut kegiatan apa. 

“Ini sampai sore juga nggak ada sepinya.” Aku menoleh mendengar keluhan itu. Rupanya ada Kevin bersama beberapa laki-laki lain berdiri tidak jauh dari tempatku berada. “Daftar Focus sekarang aja biar bisa langsung balik ke kelas.”

“Er.” Mataku melebar sesaat saat Kevin menyapaku, lalu buru-buru aku tersenyum untuk membalas sapaannya. Setelahnya, mereka melewatiku dan berjalan ke stan yang mereka maksud.

Kevin akan ikut Focus?

Ah, aku jadi ingat kalau Kevin memang hobi fotografi!

Saat hari pertama Pra-MPLS, kita duduk bersebelahan dan saling bertukar biodata. Aku sempat membaca kalau hobinya adalah fotografi. 

Tapi, apakah yang bisa ikut Focus cuma mereka yang hobi fotografi? Pertanyaan ini muncul di benakku.  

Jika harus memilih dua klub ekstrakurikuler, aku akan mengikuti klub Kesenian Daerah, sedangkan satu klub lagi masih belum tahu. Dance Come True? Aku bisa menyalurkan hobi menariku dengan jenis tari yang berbeda di sana. Namun, kedua klub itu punya jadwal latihan di hari yang sama. Jadi, itu tidak mungkin aku pilih. 

Jujur, jauh dari dalam hatiku, rasa penasaran terhadap laki-laki yang kulihat di lapangan tadi masih mengusik pikiranku. Aku ingin tahu siapa dia, siapa namanya, dan dari kelas mana dia berasal. 

Satu-satunya cara untuk mengenalnya, ya, dengan bergabung klub fotografi. Tapi baru memikirkannya saja sudah membuat perutku mulas.

Lihat selengkapnya