Andai Kisah ini Tiba di Mejamu

Serasa Sarasa
Chapter #32

Dalam Hening Malam, Cinta Menggema

Desember, 2021

Aku mendesah puas setelah akhirnya aku bisa menyelesaikan tugas take home pengganti ulangan akhir semester untuk salah satu mata kuliah. Betapa senangnya, karena mulai hari ini hingga dua bulan ke depan, aku bisa libur panjang. 

Namun, getar alarm dari ponselku membuyarkan kebahagiaan sesaatku. Notifikasi dari ponsel itu mengingatkanku bahwa aku masih punya satu tugas penting yang harus diselesaikan—menyelesaikan penulisan novelku yang tenggat waktunya adalah tengah malam nanti. 

"Ertha." 

Suara ketukan pintu menghentikan aktivitasku. Aku segera beranjak dari tempat dudukku. "Tumben, pagi-pagi udah ke sini," ujarku saat melihat Ulil sudah berdiri di depan pintu.

"Aku kesepian. Kamu lagi apa?" 

"Baru selesai submit tugas, terus ini mau nyelesaiin novel."

"Yah…. padahal mau aku ajak keluar ketemu Rafif," ucapnya dengan santai sambil menaik turunkan alisnya.

“Rafif siapa?” 

“Itu yang ngasih info kompetisi novel waktu itu.” 

Aku membulatkan bibir. “Oh….” 

“Males deh. Kamu mau nyomblangin aku sama dia, kan?” tebakku.

“Iya lah! Kalian sama-sama jomlo juga kan? Bisa lah, kalian dekat terus jadian,” jawabnya dengan tanpa beban membuatku memutar bola mata.

“Nih, kaca, nih.” Aku menunjuk sebuah kaca yang ada di dinding kamar untuk menyindirnya. “Dirinya sendiri aja jomlo pakai segala mau nyomblangin orang lain.”

“Aku nggak jomlo, loh.” Aku menaikkan alisku. “Single by choice,” sambungnya sambil tertawa.  

Aku mendecakkan lidah, jengah. “Sesukamu aja, deh, mau ngapain seharian di kamarku.”

“Oke! Sebagai tamu yang cantik jelita dan baik hati, aku traktir kamu kopi. Setuju?”

“Setuju banget buat traktiran kopinya, tapi buat pujianmu ke diri sendiri, hmm…, gimana ya?” Aku bersangga dagu, pura-pura berpikir. Tapi karena Ulil adalah orang yang punya percaya diri yang berlebih, responsnya tetap positif. 

Lihat selengkapnya