ANDHIRA REI

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #3

Bab 3 | Takdir Memang Indah

Siapapun yang merasa pertemuan ini indah ternyata semuanya adalah kehendak dari takdir tuhan

***

Akhirnya Andhira Rei Saputra sekolah di SMAN Adiwangsa, ini pertama kali ia merasakan sekolah menengah atas, walaupun di ingatan awalnya ia pernah bersekolah menengah pertama. Tapi rasanya agak aneh dimana anak sekolah dasar seperti dirinya tiba-tiba masuk ke jenjang lebih tinggi.

"Begini rasanya kembali ke sekolah lagi," gumamnya.

Pada saat berjalan di lorong sekolah. Tiba-tiba ada seseorang berlari mendekati dirinya bahkan orang itu langsung merangkul pundak nya.

"Rei! Ternyata lo sekolah disini,"

Tatapan Rei mendadak aneh, seolah suara yang masuk di gendang telinga nya adalah orang aneh yang pernah kemarin ia temui. Dan setelah di cek ternyata benar, sosok itu ternyata kembali lagi.

"Gimana bisa lo sekolah disini juga," ungkap nya tidak percaya.

"Emang gue sekolah disini, bukan elo yang ikut-ikutan masuk ke sekolah ini," jawabannya yang membuat Rei malu sendiri.

Bener juga kenapa gue ikut-ikutan kesini sih.

"Gu, gue kagak tahu lo sekolah disini." Rei bersikeras tidak mau mengalah.

"Kan lo kemarin libatkan jaket almamater gue, harusnya lo paham."

"Iya deh iya." Akhirnya Rei mengalah.

"Nah gitu dong. Gue enggak perlu keluar keringat banyak buat ngebacot sama lo, oh ya kenali gue Yosef Andhika Wira lo bisa panggil gue Yosef,"

"Nama gue---"

"Gak perlu capek-capek. Gue tahu nama lo,"

"Baiklah." Rei memutar bola matanya malas

"Btw, kelas lo dimana?"

"X IPS 3,"

Yosef berteriak kaget "Wah sama dong! Kalo gitu kita ke kelasnya bareng aja,"

Rei pasrah kala rangkulan pundaknya di tarik oleh Yosef, baru pertama kali sekolah sudah malah begini lalu sampailah mereka di kelas X IPS 3 Yosef langsung memaksa Rei untuk duduk di sampingnya.

"Kenapa gue harus duduk disini?" tanya Rei.

Yosef menghela napasnya "Lo mau duduk dimana? Di bawah? Semua bangku disini udah ke isi semua dan hanya bangku gue yang masih kosong,"

"Ya deh iya."

Akhirnya bel sekolah pun di mulai dan mereka belajar dengan hidmat.

***

Akhirnya bel istirahat berbunyi, semua orang mulai merenggang urat-urat kaku nya. Sementara itu Rei dan Yosef masih diam satu sama lain hingga beberapa detik kemudian Yosef langsung menarik tangan Rei keluar kelas.

Lihat selengkapnya