Semua mengharapkan apa yang sesuai mereka inginkan baik pertanyaan memerlukan jawaban
***
Malam ini mereka kumpul di rumah Yosef untuk merayakan apa telah mereka lakukan tadi di sekolah. Jujur saja Zhi dan Naufal agak kaget setelah mendengar bahwa Yosef merajuk, bahkan merajuknya sampai di lampiaskan kepada Rei yang tidak tahu apa-apa.
Rei sempat bingung dengan apa yang terjadi sama Yosef hingga ia harus bertanya sama siapa kecuali sama yang kenal Yosef itu sendiri. Bahkan Rei yang sempat tidak mau bertanya Ayyara harus melakukannya karena demi menemukan Yosef.
"Anu, Rei. Gue minta maaf ya," sesal Yosef.
"Iya gapapa santai aja. Walaupun kaget juga lihat lo yang awalnya cerewet tiba-tiba sedingin salju, tapi bukan itu sih lebih tepatnya cuek kayak bebek," canda Rei.
"Alah jangan ngata-ngatain gue kayak gitu." Yosef semakin menyesal dan malah ia memajukan bibirnya tanda tidak suka.
"Alah, biasanya lo juga mau di gituin. Benarkan? Oval?"
"Yoi,"
Semua tawa mereka meledak disana. Lalu tiba-tiba Rei seketika berhenti dan wajah berubah seperti hendak mau bersih, dan ternyata benar ia bersin. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali.
"Kencang banget," oceh Zhi.
"Lo gapapa Rei?" tanya Yosef khawatir.
"Gapapa cuma pengen bersin aja," jawab Rei yang langsung dimana Naufal mengerikan sebuah tissue kepada Rei agar segera membersihkan cairan yang keluar dari hidung nya.
"Gak mungkin kalo cuma pengen bersin nih. Kayaknya lo masuk angin nih," tebak Zhi.
Mendengar tebakan Zhi membuat Rei seketika terkejut tidak main pasalnya ia baru ingat bawah tadi pagi-pagi ia memutuskan masuk ke kolam renang padahal airnya masih dingin sekali dan tidak baik buat kesehatan dan akan menyebabkan sakit, dan mungkin tanda-tanda gejala nya muncul sekarang.
"Atau gue tebak lagi? Jangan-jangan tadi pagi lo main nyebur kolam renang gitu aja. Benarkan?"
"Mana mungkin gara-gara nyebur doang malah jadi---" omongannya terhenti gara-gara Rei kembali bersin.
"Mungkin saja. Harusnya lo tunggu sampai airnya hangat dulu baru bisa nyebur gitu aja," terang Zhi.