Kepak Sayap Andromeda

Aulia Mumtaza
Chapter #10

Retak

Mei 2013

POV Saiful

Seusai sholat Maghrib berjamaah, aku membuka pesan WA dari Andra tentang Mas Haryanto tadi, ia mengabarkan kalau Mas Haryanto sekarang melanjutkan kuliah di STAIN Salatiga.

“Syukurlah..” aku membalas pesan WA itu.

Tak lama kemudian ia juga mengabari bahwa pernah bertemu dengan Faiz dan kondisinya dia sudah berubah seratus delapan puluh derajat, berbeda dengan Faiz yang sempat kami kenal dulu. Aku sempat teringat konflik yang terjadi dengan kami semasa di kampus dulu, Ya Faiz dan Mas Haryanto adalah orang-orang yang mengilang dalam kisah kami selama di kampus dulu, tak kusangka aku mendapat kabar mereke berdua bersamaan hari ini.

Aku lalu sempat menanyakan gimana kabar Meyda dan Skripsinya, Andra membalas bahwa minggu depan jadwalnya dia sidang dan Meyda masih rutin menjalani perawatan karena sakitnya.

Pandanganku teralih pada jam Junhun yang berbunyi cukup keras, di Masjid ini menandakan waktu berlalu lima belas menit dari pukul 18.00. Aku tak membalas pesan lagi dari Andra, perhatianku teralih pada tujuanku hadir disini. aku memang janjian dengan salah seorang relasi dimasjid ini, seorang kenalan disalah satu LSM, dia juga seniorku dikampus dulu, namanya Mas Rizal, sekarang lumayan sering dia nongol di TV dan Radio sebagai narasumber seputar pemberantasan korupsi. Kami janji setelah maghrib bertemu, ada beberapa hal yang ingin kudiskusikan seputar beberapa isu negeri ini beberapa waktu terakhir ini.

Entah mengapa Mas Rizal memutuskan mengajak bertemu disini, biasanya juga ngajak ketemuan di cafe atau restoran, tadi pas kutanya, dia cuma bilang sedang pengen kembali ke khittah, aku sempat ketawa mendengarnya, tumben insyaf. aku mengambil posisi di teras selatan masjid al azhar, setelah sholat tadi sambil membaca al qur'an dari aplikasi android , aku menunggu kabar dari mas Rizal. Sekitar sepuluh menit kemudian, WA masuk dari mas Rizal, menanyakan posisi, akupun membalasnya. Tak lama, Mas Rizal pun menghampiriku,

"Dah lama disini?" sapa mas Rizal, dia mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana jeans biru, dia juga menenteng tas ransel miliknya, penampilan casual, sepertinya habis ada janjian sama orang yang penting.

"Enggak juga mas.. baru pas maghrib tadi tiba, mas rizal sendiri kapan nyampainya?"

"Sejak sore tadi aku memang ada janji sama salah seorang dosen di Universitas Al azhar Indonesia..makanya tadi pagi pas kamu hubungi, aku ajak sekalian aja ketemu disini, gimana ada perkembangan apa?" kata mas Rizal

Aku pun mengeluarkan laptopku dari tas dan mulai membuka beberapa data dilaptop, sementara mas Rizal mengeluarkan Ipad miliknya.

"Bosen juga aku mas mencermati kondisi politik empat bulan terakhir ini, urusan kenaikan BBM yang dipolitisir, sampai festivalisasi kasus suap salah satu partai Islam, media seolah sudah terjebak dalam selera jurnalisme picisan..mengaburkan substansi berita penting dalam selera publik.."kataku dengan nada kesal.

"Ha..ha..ha kamu masih marah ya? Gara-gara salah satu ustadz kebangganmu itu diciduk KPK karena urusan suap daging itu ya?"

"Bukan itu mas.. seperti hasil diskusi kita bulan lalu, aku sudah bilang, nggak peduli siapapun orangnya kalau memang salah ya dihukum..kalau emang bersih ya bebaskan, jangan dibangun opini berlebihan semacam ini, dari persoalan hukum diseret menjadi persoalan susila, kasihan kalau tuduhan itu tidak terbukti, tapi reputasi sudah hancur duluan.."

Mas Rizal tampak tertegun sembari membuka beberapa file di Ipadnya. Dia tampak tengah mengutak atik beberapa file,

"Terus apa maumu? Lihat data-data ini, semua akan tersentak jika melihat data ini aku buka ke publik, aku tahu ini sistematis tapi yang namanya korupsi harus diperangi..jangan bersikap hipokrit gitulah.." Mas Rizal menunjukkan padaku beberapa dokumen berbentuk hasil scan. Berbagai macam kuitansi penerimaan dan bukti transfer, serta beberapa foto catatan meeting.

Aku pun tersulut, adu data macam ini sudah menjadi kebiasaanku ketika bertemu dengan orang macam mas Rizal, aku pun menujukkan sebuah foto dilaptopku.

Lihat selengkapnya