MENERBITKAN kembali buku lama, apalagi kumpulan tulisan, merupakan tantangan tersendiri bagi Penerbit Bentang. Pertanyaan yang paling penting bagi penerbit adalah: apa pembaca zaman sekarang bisa tersambung dengan persoalan-persoalan yang dikulik Emha Ainun Nadjib (EAN)? Apakah masalah yang dihadapi EAN masih kontekstual dengan yang dihadapi generasi sekarang? Namun, ternyata tidak terlalu sulit dengan buku-buku EAN, termasuk buku Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai ini. Persoalan-persoalan yang dibahas dalam buku ini ternyata tetap aktual setelah lebih dari satu dasawarsa.
Hal yang dilakukan oleh EAN adalah bertanya. Sepanjang buku ini, pembaca akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang menggelisahkan EAN. Mungkin sebagian mewakili kegelisahan kita, pembaca, mungkin sebagian lainnya tidak. Namun, kegelisahan yang paling jauh sekali pun mampu memberikan perspektif yang mencerahkan. EAN mengajak pembaca untuk tidak larut dalam kejumudan bersama, fanatisme kelompok yang membekukan kemampuan berpikir dan wawasan.
Tulisan-tulisan EAN memperlihatkan betapa Islam di Indonesia dan pemeluknya, begitu dinamis dalam berinteraksi dengan kebudayaan dan kesenian, merespons isu-isu sosial kemasyarakatan, juga politik. Semisal, Ukhuwah Islamiah yang masih menjadi isu relevan sampai sekarang menemukan tafsirnya bahwa Islam sejatinya memang menebarkan kebaikan kepada semua manusia tanpa terĀkecuali.
Akhir kata, selamat membaca.
Redaksi Bentang Pustaka