REFLEKSI
UBUDIAH
ADA empat macam air di surga. Air biasa, air susu, air arak, dan air madu.
Menurut sebagian mujtahid, keempatnya melambangkan rukun Islam. Air biasa itu lambang shalat, susu melambangkan zakat, arak melambangkan puasa, dan madu melambangkan haji.
Interpretasi ini bisa salah bisa benar. Hanya Allah Yang Mengetahui apa sesungguhnya maksud-Nya dengan segala penciptaan-Nya yang terkadang aneh-aneh.
Sekarang soal air biasa dulu. Prinsip kita bukan mengotakkan diri ke dalam apa yang kita sebut logika atau kebenaran ilmiah, melainkan menimba segala yang baik.
Hampir di setiap pengajian selalu ada orang mengeluh, “Bagaimana, sih? Katanya shalat itu mencegah fakhsya’ dan munkar, tapi buktinya frekuensi sembahyang seseorang tidak selalu merupakan pertanda garis turun dosa-dosanya. Ada orang rajin sembahyang, tapi kelakuannya buruk, malah korupsi segala. Ada orang lain yang jarang sembahyang, tapi baik hati, penuh rasa santun, suka menolong, dan hidupnya jujur. Bingung jadinya!”
Biasanya Pak Ustaz menjawab dengan mudah, “Lha itu shalatnya yang belum benar-benar. Masih sekadar jungkar-jungkir, tapi ikrar-ikrar ucapan dalam shalatnya tidak sungguh-sungguh dipraktikkan dalam kehidupan nyata!”