Angkasa

Putri Prasasti
Chapter #4

Bagian 2 : 128√e980

Shakira mengirim pesan pada Jihan bahwa dirinya pulang duluan. Sekarang Shakira bersama Dava di dalam mobil. Senyumnya terus mengembang karena senang, Dava dari Bekasi ke Bandung hanya untuk menemui Shakira. Pacarnya itu memang sangat romantis dan melakukan apapun untuk Shakira.

"Kita mau langsung jalan-jalan?" tanya Dava pada Shakira.

"Hm, gimana kalau di rumah aja? Kamu kasian jauh-jauh ke sini, jadi mainnya di rumah aja?" usul Shakira yang tidak tega mengajak pacarnya jalan-jalan, pastinya Dava itu capek menyetir.

"Yakin gak mau ke mana?" tanya Dava memastikan lagi.

"Sekarang ke rumah aku aja, nanti malem baru jalan-jalan bentar, gimana?" kata Shakira, Dava mengangguk setuju lalu melajukan mobilnya.

Sepanjang jalan, Shakira menceritakan pertama kali masuk SMA Starlight. Shakira juga bilang saat tidak sengaja menabrak cowok dan Dava tidak marah. Kekasihnya malah memberi perhatian lebih, untuk hati-hati jika mau keluar ke mana pun. Shakira beruntung mendapati Dava, sayangnya mereka harus LDR. Awalnya Shakira tidak yakin, tapi ia harus percaya bahwa Dava di sana pun akan baik-baik saja.

"Hallo, Tante!" sapa Dava sambil menyalimi tangan mamanya Shakira.

"Kamu makin ganteng aja, kamu ke sini sendiri?" tanya Eriska atau mamanya Shakira. Eriska setuju jika Shakira berpacaran asalkan bisa membagi waktu dan jangan melakukan hal yang aneh-aneh.

"Iya sendiri," jawab Dava sesopan mungkin.

"Duh, kamu sama Shakira jadi jauh ya, kamu bela-belain lagi ke sini," ujar Eriska menatap Dava karena keliatan sorot mata yang tulus dari Dava.

"Gak apa-apa, kok, denger Shakira baik-baik aja aku udah seneng," ungkap Dava, cowok paling manis menurut Shakira.

Shakira sudah mengganti bajunya dengan pakaian santai, nanti jika malam akan pergi keluar, barulah ia akan mandi. Shakira duduk di samping Dava, sedangkan mamanya ke dapur menyiapkan makanan.

"Temen kamu di skolah pada baik, kan?" tanya Dava khawatir.

"Iya, Dav, mereka baik-baik." Shakira menjawab sambil terus menatap wajah Dava, ia rindu dengan cowok di hadapannya.

"Jujur sama aku, kamu masih ngerasa sakit?" tanya Dava mengalihkan pandangannya menjadi menatap Shakira lekat.

Shakira terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Shakira takut Dava semakin khawatir dengannya. "Hm, kamu mau aku jujur? Aku udah jarang, sih. Terakhir kali waktu pertama kali masuk sekolah." Bohong, Shakira merasakan sakitnya saat tadi olahraga. Jantungnya lemah yang membuat Shakira harus membatasi aktivitasnya.

Dava hanya mengangguk pelan. "Kamu harus jaga kesehatan."

"Iya, Dava. Gimana olimpiade matematika kamu?" Shakira bertanya. Jujur, selama ini ia kadang inscure berpacaran dengan Dava yang tampan dan pintar di segala bidang. Sementara dirinya jauh dibanding itu.

"Aku menang seperti biasa," balas Dava tersenyum.

"Wah! Selamat ya!" seru Shakira bangga dengan pacarnya yang banyak meraih prestasi. Shakira hanya pandai bermain alat musik, yaitu piano.

"Kamu ada kertas sama pulpen?" tanya Dava pada Shakira.

Lihat selengkapnya