Clara dengan antek-anteknya sudah mendengar gosip terbaru ini. Clara tak suka jika ada yang menyukai Angkasa, hanya dirinya yang boleh memiliki Angkasa. Clara melihat Shakira baru saja keluar dari toilet, ia tersenyum smirk saat rencananya akan di mulai.
"Feb, cepetan!" titah Clara pada Febby, salah satu temannya.
Febby menahan lengan Shakira yang membuat Shakira menautkan kedua alisnya bingung. "Lo siapa?"
"Tadi di suruh Bu Vera buat ke ruangan deket lab komputer," kata Febby pada Shakira.
"Hah? Gue?" tanya Shakira heran.
"Iya, lo udah di tunggu di sana," balas Febby lalu pergi meninggalkan Shakira.
Shakira urungkan niatnya untuk ke kelas, ia berbalik arah menjadi ke arah lab komputer. Shakira tidak biasanya di panggil Bu Vera alias guru BK-nya. Sesampainya di lab komputer, ruangannya tertutup. Lalu Shakira teringat tadi ruangan sebelah lab komputer.
Pintu ruangan samping lab komputer iti memang terbuka. Shakira menongolkan kepalanya dan menatap ruangan itu gelap. Tiba-tiba tubuh Shakira terdorong hingga jatuh ke lantai. Clara dengan kedua temannya datang sambil tersenyum sinis ke arah Shakira.
"Ini yang namanya Shakira?" ucap Clara sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
"Lo mau apa, sih?" tanya Shakira kesal, sepertinya ia dibohongi karena tadi yang memberitahu untuk ke sini ada di samping Clara.
Shakira hendak berdiri namun Clara buru-buru mendorong lagi tubuhnya hingga jatuh kembali. Shakira menatap Clara dengan sinis, namun Clara menatapnya tak kalah sinis ditambah senyumnya yang jahat.
"Lo gak boleh suka sama Angkasa! Dia cuma boleh milik gue!" tegas Clara pada Shakira.
Shakira terkekeh pelan. "Gue suka sama Angkasa? Gue mungkin! Gue gak suka sama dia!"
"Waw! Dia berani sama lo, Ra," celetuk Febby pada Clara.
Clara menarik rambut Shakira dan menatapnya tajam. "Terus maksudnya apa yang di mading? Lo suka, kan? Lo gak ngaku ya!"
"Murid baru tapi gak punya malu," timpal Kintan yang berdiri di sebelah Febby.
"Pokoknga gue gak terima kalau lo suka sama Angkasa! Awas aja lo!" ancam Clara melepaskan tangannya dari rambut Shakira.
Clara memberi kode pada Febby dan Kintan. Saat itu juga, Clara keluar duluan di susul Febby dan Kintan yang langsung mengunci Shakira di dalam ruangan gelap itu. Ruangan ini sudah hampir setahun tidak terpakai karena dulunya bekas lab komputer.
"Clara! Buka pintunya!" teriak Shakira dari dalam. Ia tahu itu Clara karena pernah diberi tahu oleh Jihan.
"Selamat menikmati lo di dalam sana!" kata Clara sedikit berteriak lalu tertawa puas bersama kedua temannya.
Shakira terus menggedor-gedor pintunya tapi tidak bisa dibuka. Shakira juga sudah berteriak minta tolong, ia tak membawa ponsel karena tadi dari toilet. Shakira terduduk lemas dengan matanya yang sudah berkaca-kaca, ia memang tak menangis tapi ia merasa sedih. Ia melihat sekeliling yang gelap, banyak debu juga pentilasi yang kurang.
* * *