Angkasa

Putri Prasasti
Chapter #8

Bagian 6 : Terluka

Angkasa bersama kelima cowok itu, tak lupa dengan Jihan langsung menuju ruangan dekat lab komputer. Brama tadi diberitahu oleh petugas sekolah karena ada suara isakan tangis. Brama tidak tahu siapa di dalamnya, tapi saat ia memberitahu Angkasa di situ Jihan langsung teringat Shakira yang mendadak menghilang.

"Shakira!" teriak Jihan dari luar sambil menunggu kunci ruangannya.

"Sa, lo dobrak aja gimana? Petugasnya lama banget bawa kunci," kata Brama pada Angkasa.

"Iyalah lama, kuncinya banyak gitu paati petugasnya pusing cari tuh kunci," timpal Fabian.

"Cepet, Sa! Kasian Shakira!" ujar Dirga.

"Emang itu yakin Shakira?" tanya Angkasa yang ragu sekaligus malas jika menyangkut Shakira.

"Lama lo, Sa!" kata Dirga yang akhirnya cowok itu berusaha mendobrak pintu ruangan tersebut. Sementara Angkasa hanya diam. Saat pintu terbuka, Jihan yang pertama masuk dan mendapati Shakira yang tergeletak di lantai.

"Shakira! Bangun!" ucap Jihan sambil menggoyangkan tubuh Shakira.

"Siapa aja tolong bawa Shakira ke rumah sakit, dia punya penyakit lemah jantung," lirih Jihan menatap kelima cowok itu secara bergantian.

Angkasa melihat Shakira tidak berdaya, ia langsung menggendongnya menuju UKS. Teman-temannya mengikuti dari belakang. Siswa-siswi yang sedang beraktivitas pun langsung melihat Angkasa dan Shakira dengan heboh. Saat sampai di UKS, wali kelas Shakira menyuruhnya membawa ke rumah sakit.

* * *

"Siapa yang tega kunci Shakira di dalam ruangan gelap itu, kurang pentilasi lagi," kesal Jihan yang tidak terima temannya diperlakukan seperti itu.

Kini Jihan ditemani Angkasa dan teman-temannya di rumah sakit. Tadinya Angkasa tidak akan ikut, tapi mereka semua memaksanya hingga Angkasa mau. Mereka sedang menunggu Shakira diperiksa.

"Emang tadi Shakira gak ada dari jam berapa?" tanya Dirga yang penasaran.

"Kepo kayak dora lo!" Di situasi seperti ini pun, Fabian sempat-sempatnya melantur.

"Sebelum istirahat, tadi dia bilang mau ke toilet," jawab Jihan.

"Gue cabut ya! Males gue di sini!" Angkasa bangkit berdiri dan memutuskan untuk balik lagi ke sekolah karena ada latihan basket. Teman-temannya pun jadi ikut dengan Angkasa.

"Gue duluan ya, Han!" kata Dirga pamit pada Jihan, sementara yang lainnya hanya tersenyum pada Jihan.

"Lo sopan banget sama si Jihan." Di mobil, Jiko membuka suara karena sejak tadi hanya diam. Mereka menaiki mobil sekolah dan Angkasa yang membawanya.

Lihat selengkapnya