Angkasa

Putri Prasasti
Chapter #9

Bagian 7 : Salahkah Aku?

Sudah 2 hari Shakira tidak masuk sekolah, sekarang ia masuk kembali di antar papanya. Sesampainya di dekat sekolah, Shakira pamit pada papanya dan tak lupa menyalimi tangan papanya itu. Shakira melambaikan tangannya saat mobil papanya mulai melaju.

Shakira menatap jam yang ada di pergelangan tangannya. Itu jam tangan detak jantungnya. Shakira harus mulai berhati-hati lagi karena jantungnya yang semakin lemah. Saat Shakira berjalan memasuki area sekolah, Jihan dari belakang mengagetkannya membuat jam tangan Shakira berbunyi.

"Ya ampun, Sha! Maaf-maaf gue lupa kalau jantung lo lemah," kata Jihan yang merasa bersalah sudah mengagetkan Shakira.

Shakira menghela nafasnya beberapa kali, ia mengusap dadanya perlahan lalu menatap Jihan. "Ih, lo nyebelin! Untung gue gak apa-apa."

Jihan tersenyum tipis. "Maaf, Sha. Asli gak sengaja!"

"Gue sendiri udah 2 hari ini, tapi keadaan lo udah membaik, kan?" tanya Jihan pada Shakira.

"Iya baik, kok," jawab Shakira.

Shakira baru saja masuk lagi dan tatapan orang-orang masih sama. Mungkin gosip kemarin masih belum reda juga. Katanya pensi jadi di

adakan karena Angkasa yang mendesak hal itu.

"Sha, gue tanya berapa kali dari chat juga gak di jawab, siapa yang udah tega kunci lo di ruangan itu?" Jihan penasaran hal itu, Shakira tak memberitahunya.

"Lo kenapa mau tau banget?" tanya Shakira, ia menyimpan tasnya di atas meja. Shakira dan Jihan baru sampai di bangkunya.

"Gue penasaran, Sha. Dia tega banget sama lo," balas Jihan terus mendesak Shakira agar memberitahu.

"Clara sama temen-temennya." Akhirnya Shakira memberitahu Jihan dan temannya itu memang sudah menduga pada Clara.

"Tuh, kan! Pasti pelakunya dia! Gue gak suka sama Clara dan antek-antek itu," ucap Jihan teringat kemarin Clara dekat-dekat terus dengan Angkasa. Padahal Angkasa sudah menolaknya jelas.

"Bodo amat! Gue pusing!" ujar Shakira kemudian menyumpal telinganya dengan earphone.

* * *

Di sisi lain, gerombolan para lelaki bertubuh tegap itu baru saja tiba di sekolah. Pagi-pagi ini tumben sekali mereka sudah sampai, biasanya ada salah satu yang terlambat. Suara gelak tawa ada di antara mereka. Mereka kompak berjajar berjalan dengan gayanya yang keren. Ada yang bersiul sambil cengar-cengir menggoda kaum hawa, ada pun yang diam seperti Angkasa.

Lihat selengkapnya