Angkasa

Putri Prasasti
Chapter #22

Bagian 20 : Mereka Kembali

Warung belakang sekolah menjadi tempat berkumpul Angkasa dengan teman-temannya saat ini. Mereka sedang menunggu kedatangan Ranger yang katanya sudah kembali setelah kejadian mengerikan tahun lalu. Ranger dengan Lexus--Geng SMA Starlight terjadi pemberontakan tahun lalu membuat korban beberapa orang. Lalu pihak sekolah membubarkan mereka.

Waktu itu Angkasa baru menjabat menjadi ketua Geng Lexus hingga kejadian itu terjadi. Angkasa sebenarnya tidak apa-apa Lexus dibubarkan yang penting pertemanan mereka tidak putus. Yang di salahkan dulu adalah angkatan sebelum Angkasa. Sekarang Ranger diam-diam kembali.

"Gue tadi denger mereka bakal ke sini sore. Gue lewat kelas Setyo, gue curiga sama Setyo. Mereka kayaknya mau nyerang kita, emang gak punya otak," ucap Brama.

"Gak waras kali," jawab Dirga. Cowok itu tetap duduk cool di tempatnya.

"Gue gak ngerti kenapa mereka kembali terus cari masalah mulu, padahal udah aja diem ya," sahut Jiko.

"Mereka dateng kita kepung aja terus lempar ke laut!" ucap Fabian semangat membuat teman-temannya terkekeh.

"Oh bisa tuh, Yan!" Jiko tertawa.

Suara klakson motor membuat keadaan gaduh, bukan hanya motor-motor ada mobil Jeep yang dibawa oleh seseorang. Mereka dengan jumlah banyak, sedangkan Angkasa bersama temannya berjumlah 5 orang. Angkasa dengan teman-temannya berdiri dari tempat duduknya. Memperhatikan tingkah laku mereka semua, ini bukan cari gara-gara. Ini namanya ngajak perang sampai babak belur!

"Lo ngapain ngajak-ngajak rombongan ke sini? Mau qosidahan lo semua?" Angkasa berseru. Padahal cowok itu berkata serius, tapi membuat Jiko, Fabian dan Brama tertawa. Sementara Dirga hanya tersenyum kecil.

"Anjay, gue ngakak dengernya," bisik Jiko pada Dirga.

"Gue juga," ucap Brama.

"Diem lo gak usah banyak bacot duluan," ujar Dirga pada Brama dan Jiko.

Angkasa maju satu langkah, ia memang marah karena Ranger kembali dengan jumlah banyak. Bukannya ia takut tapi ini tak seimbang.

"Lo bisa gak ngomong baik-baik gak usah nyerang?" tanya Angkasa pada cowok yang memakai kacamata hitam. Ia tak mengenali wajahnya namun merasa tak asing.

"Kenapa kalau kita bawa pasukan banyak? Gak berani lo? Cemen!" ujar cowok berkacamata hitam itu.

"Lo mau mantai apa mau ribut? Atau lo pake kacamata karena abis jadi tukang urut?" celetuk Jiko membuat Brama, Fabian dan Dirga tertawa.

"Lo semua sebenarnya gak punya nyali, kan? Gue juga tau, kok." Cowok itu berucap sambil menatap Angkasa bersama teman-temannya.

Lihat selengkapnya