Angkasa

Putri Prasasti
Chapter #29

Bagian 27 : Pengkhianat

Jam istirahat berbunyi. Angkasa dengan teman-temannya sudah menikmati es jeruknya dan bakso di kantin. Angkasa menghabiskan makanannya lalu memainkan ponselnya. Ia harus mencari tahu tentang Dava.

"Sa, gue liat lo kayak gak ada gairah gitu? Bosen hidup lo?" Mulut Jiko memang tidak bisa di kontrol, berbicara seenaknya saja. Sementara Brama menyenggol lengan Jiko memberi peringatan.

"Ranger aja kembali, masa Lexus nggak?" ujar Angkasa sambil menarik senyum smirk-nya.

"Terus ntar kalau sekolah tau gimana?" tanya Brama pada Angkasa.

"Gue gak nyangka aja kalau Dava yang bunuh abang lo," ucap Dirga.

"Oh, jadi tujuan lo Lexus kembali buat nyerang Ranger?" tebak Brama.

"Rencananya gitu, tapi setelah di pikir-pikir gue pengen urusin aja masalah gue sendiri. Tapi gue bakal tetep nyerang Ranger sebagai balas dendam," kata Angkasa yang memikirkan hal itu sejak kemarin.

"Dava itu licik banget, Sa. Dia manfaatin orang-orang sekitar," ujar Dirga.

"Gue tau Setyo itu pengkhianat, dia mata-mata kita selama ini dan dia hanya berpura-pura sok baik," kata Angkasa dengan nada sedikit keras sambil menatap Dirga memberi kode.

"Iya, Setyo ketua osis kita pengkhianat!" Dirga bersuara lebih kencang mengundang beberapa orang menatap ke arahnya.

"Asli Setyo terlibat semuanya?" tanya Jiko penasaran.

"PENGKHIANAT ANJINK!" Angkasa menepis buku yang menutupi wajah seseorang itu lalu memukul wajahnya. Ya, dia adalah Setyo yang sejak tadi duduk di meja sebelah dengan menutup wajahnya dengan buku.

Angkasa dengan Dirga yang dari awal sudah curiga dengan seseorang itu dan memang benar selama ini Setyo berkhianat dengan menjadi mata-mata.

"Lo bisa gue keluarin dari sekolah ini!" Angkasa berteriak tepat di wajah Setyo. Ia menarik lagi kerah seragam cowok itu lalu memukulnya lagi.

"Waw! Gue suka nih adegannya!" celetuk Jiko.

"BANGSAT LO EMANG!" Angkasa memaki Setyo lalu terus menghajarnya membuat keadaan menjadi ramai.

"GAK TAU DIRI LO! DASAR MUNAFIK!" Setyo tidak membalasnya, ia hanya diam dipukuli Angkasa hingga babak belur.

"Ada apa ini?!" Bu Vera mendapat berita bahwa di kantin ada yang berkelahi, ternyata itu Angkasa.

"Angkasa, kamu apa-apaan mukul Setyo?" tanya Bu Vera dengan galak.

"Dia pengkhianat bu! Dia cuma manfaatin jabatannya!" ucap Angkasa sambil menahan amarahnya.

"Kata siapa? Kamu jangan nuduh kayak gitu!" ucap Bu Vera sambil menatap Setyo yang babak belur.

"Setyo itu anak baik-baik, dia buktinya bisa jadi pemimpin," katanya lagi.

Angkasa tertawa keras. "Apa ibu bilang? Dia udah cuci otak ibu ya? Apa semua siswa-siswi di sekolah ini udah terpengaruhi sama dia?"

Setyo mengusap darah yang ada di sudut bibirnya lalu ia bangkit berdiri. "Lo emang gak ada akhlak, Sa."

"Goblok lo, Setyo!" Angkasa refleks memukul lagi Setyo membuat Bu Vera terkejut melihatnya.

Lihat selengkapnya